Logo Lintasterkini

Dari Los Pasar ke Aplikasi, Pegadaian Mengubah Wajah Keuangan Sulsel 

Fakra
Fakra

Jumat, 15 Agustus 2025 16:54

Dari Los Pasar ke Aplikasi, Pegadaian Mengubah Wajah Keuangan Sulsel 

MAKASSAR – Di sudut Pasar baeng-baeng hingga perkantoran di Jalan AP Pettarani, transformasi Pegadaian terlihat dari dua sisi antrean yang semakin rapi karena layanan digital dan papan nama Agen Pegadaian yang kini menghiasi kios-kios kecil.

Perubahan itu bukan sekadar teknologi melainkan usaha merangkul masyarakat yang selama ini sulit mengakses layanan keuangan formal.

Layanan Digital yang Memudahkan
Dalam setahun terakhir, aplikasi Pegadaian yang dilengkapi fitur gadai online, pembelian Bank Emas, dan kalkulator cicilan membuat proses yang dulu memakan waktu menjadi lebih singkat.

Bagi pekerja kantoran di Makassar, hal ini berarti mereka bisa mengelola likuiditas tanpa meninggalkan pekerjaan. Bagi pedagang pasar, agen tetap menjadi jembatan saat kebutuhan layanan tatap muka muncul.

Bank Emas Jalan Masuk ke Investasi
Program Bank Emas menarik bagi mereka yang ingin mulai menabung dengan modal kecil. Di pesisir Maros dan Barru, petani dan nelayan melihatnya sebagai cara menyimpan nilai yang lebih stabil dibanding menabung konvensional.

Agen Pegadaian Ekonomi Lokal dan Literasi

Model kemitraan agen juga membuka peluang usaha mitra lokal mendapatkan komisi, sekaligus menjadi pusat informasi keuangan. Pelatihan literasi keuangan yang digelar pegadaian cabang Makassar menunjang kemampuan agen untuk memberi nasihat dasar kepada nasabah.

ESG Dari Kantor ke Komunitas Pegadaian Makassar mulai menerapkan energi hemat di kantor cabang, serta program CSR yang fokus pada sanitasi pasar dan pelatihan kewirausahaan.

Langkah-langkah ini bukan sekadar citra komunitas merasakan efek langsung saat kapasitas usaha mikro tumbuh.

Kisah Nyata Nurhayati, pemilik warung di Mallengkeri 3, menceritakan bagaimana penjualan musiman membuatnya butuh modal cepat.

“Lewat Agen Pegadaian, proses cepat dan saya bisa kembali buka toko esok harinya,” ujarnya.

Persaingan fintech memaksa Pegadaian berinovasi tanpa meninggalkan basis layanan tradisional. Kuncinya sinergi antara aplikasi modern dan jaringan agen yang memahami konteks lokal.

Transformasi Pegadaian di Sulsel menunjukkan bahwa modernisasi layanan keuangan bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan komunitas lokal bila desainnya mengutamakan akses, edukasi, dan keberlanjutan.(***)

 Komentar

 Terbaru

News20 Oktober 2025 19:34
Apel Bersama di Halaman Monas, Polri dan Ojol Bersatu Komitmen Jaga Jakarta
JAKARTA – Aparat Kepolisian dan ribuan Ojek Online (Ojol) mengenakan rompi biru bertuliskan ‘Jaga Jakarta’ bersatu. Itu terpantau sa...
Politik20 Oktober 2025 15:23
Rayakan HUT Partai ke-61, Munafri: Golkar Harus Hadir untuk Rakyat
MAKASSAR – Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen besar untuk membawa Partai Golkar Makassar berjaya pada ...
News20 Oktober 2025 11:41
Momentum 356 Tahun Sulsel, Andi Sudirman Launching MYP Rp3,7 Triliun untuk Infrastruktur Strategis
MAKASSAR – Dalam momentum peringatan 356 tahun Sulawesi Selatan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memaparkan berbagai capaian strategis se...
News20 Oktober 2025 00:33
Dipimpin Munafri, Antar Makassar Raih Tiga Penghargaan Bergengsi di Hari Jadi Sulsel ke-356
MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham kembali menorehkan ca...