MAKASSAR -Â Posisi tawar Partai Amanat Nasional (PAN) pada pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini menjadi perhatian bagia kedua bakal calon Gubernur Sulsel. Kendati PAN telah resmi mendaftarkan pasangan yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN untuk solid mengawal rekomendasi PAN, namun hal itu sedikit luntur dengan adanya kader partai matahari terbit yang mencoba melawan Instruksi Partainya sendiri.
Yuliani Faris yang juga merupakan salah satu pengurus DPP PAN yang hadir bersama dengan Wakil Sekertaris DPW PAN Darwis Du’du yang mengunakan pakaian kebesaran Partai PAN di anggap telah melecehkan sikap DPP PAN yang telah bersikap bulat mengusung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) jilid II untuk maju di pemilihan Gubernur Sulsel.
Dimana Yuliani Paris yang mengunakan jas kebesaran Partai matahari Terbit itu mengangap, dirinya hadir untuk memberi dukungan saja kepada pasangan yang Ilham-Aziz, Namun dirinya juga mengakui bahwa secara admistrasi partainya telah mendukung pasangan sayang.
Prilaku Yuliani Faris ini lah yang membuat keretakan di dalam tubuh partai bentukan tokoh reformasih Amin Rais, dan membauta pengurus DPW PAN Sulsel mengambil sikap akan melaporkan hal ini kepada DPP untuk mengambil sikap tegas terhadap kader yang telah mencederai nama besar Partai.
Saat di singgung mengenai pakaian kebesarana PAN yang di gunakan dirinya, mengangap bukan bentuk untuk melakukan perlawanan dari sikap partai dan ini bagian dari kebiasaan dirinya menghadiri acara politik mengunakan pakaian Partai politik nya.
“Saya akui kalau partai saya mendukung pasangan sayang namun, semua itu tidak menjadi sebuah masalah karena, kader pan berhak memilih figur mana yang pantas dui usung, termasuk saya,†Ulasnya
Namun, pernyataan dari Yuliani Paris tersebut disikapi tegas Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulsel Usman Lonta yang mengangap sikap yang dilakukan kedua kader PAn tersebtu sudah merupakan pelanggaran etika politik, yang nantinya akan di sampaikan ke DPP untuk selanjutnya di tindak lanjuti.
Yang jelas menurutnya, kalau kedua kader tersebut mengatas namakan pribadi jangan membawa simbol-simbol partai apa lagi itu membawa bendera partaid an baju kebesaran partai yang akan mencederai nama besar dan kebesaran partai.
“Inikan merupakan pembodohan polirik yang dilakukan, dan saya juga berharap untuk kader dan kubuh bakal calon yang tidak di usung PAn untuk tidak mencoba mengerogoti internal partai, yang tidak akan melahirkan pendidikan politik,†ungkapnya di telpon Selulernya.
Dimana dia mengangap sikap pasangan yang tidak direkomendasikan partai itu tidak memiliki etika politik, dan akan berakibat pada buruknya pendidikan politik yang dimana seharusnya tertanam, pada diri politisi ulung.
Apa lagi prliaku kader PAN yang juga bagian dari pelanggaran etika politik itu sangat akan membawa sebuah perubahan berfikir terhadap masyaralat akan sistem perpolitikan di bangsa ini.
“Marilah kita saling menghargai dan jangan mencederai satu sama lainnya, dan tetap menjujung sikap yang resmi yang dikeluarkan partai, jangan taunya membawa massa bayaran yang selanjutnay memunculkan simbol-simbol partai yang akan berakibat pencemaran partai,â€ulasnya
Kalau memang tidak berhasil mendcapatkan partai lanjut dirinya, jangan mencoba membangun konflik dalam tubuh partai dan ini akan menjadi presiden buruk pada sisietm perpolitikan di Sulsel. (RS)
Komentar