MAKASSAR – Perguruan tinggi Nahdlatul Ulama (NU), Universitas Islam Makassar (UIM) kedatangan dua tokoh sekaligus ulama besar, yaitu Prof. M. Quraish Shihab dan Anre Gurutta KH. Sanusi Baco. Quraish Shihab merupakan Direktur Pusat Studi Alquran yang juga pakar tafsir Alquran.
Sedangkan Anre Gurutta Sanusi adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, yang juga Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel.
Keduanya dipertemukan dalam kegiatan halaqah nasional radikalisme dan wasathiyah dengan tema “membentuk generasi muslim moderat” di UIM. Quraish Shihab dan Anre Gurutta Sanusi merupakan sahabat sejak dulu, keduanya bersama-sama menimba ilmu di negeri piramida, Mesir.
Pada kegiatan tersebut, keduanya banyak bernostalgia ketika masa mudanya. Anre Gurutta Sanusi memulai pembicaraannya dengan bercerita tentang peran Quraish Shihab dalam pembangunan Universitas Islam Makassar (UIM). Alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir tersebut menjelaskan bahwa Quraish Shihab banyak membantu pada masa awal berdirinya Kampus Al-Gazali yang merupakan cikal bakal dari UIM.
Gedung Rektorat UIM merupakan bantuan yang didatangkan melalui Quraish Shihab ketika menjabat sebagai Wakil Rektor di Institut Agama Islam Negeri Makassar. Sebaliknya, Quraish Shihab pun bercerita bahwa sejak dulu dirinya bersahabat dengan Anre Gurutta Sanusi.
Mereka berdua sama-sama belajar di Universitas Al-Azhar, bahkan setelah pulang dari Mesir pun keduanya bersama-sama keliling berdakwah di Sulawesi Selatan.
Selain itu, penulis Tafsir Al Mishbah tersebut kagum dan memuji perkembangan UIM yang dulunya bernama Al-Gazali. Menurut Quraish, perkembangan pesat UIM yang dicapai saat ini tidak lepas dari keikhlasan para pendirinya, termasuk Anre Gurutta Sanusi Baco.
Berbicara tentang Islam Moderat, keduanya pun punya pandangan yang hampir sama. Anre Gurutta Sanusi beranggapan bahwa pembinaan ummat saat ini tidak bisa hanya bermodalkan semangat berapi-api, tetapi harus dibarengi dengan strategi. Itulah yang disebut Wasathiyah atau moderat.
“Radikalisme adalah buah dari ekstremisme, sedangkan akarnya adalah kurangnya pengetahuan seseorang dan juga karena emosi yang berebihan,” papar Prof. Quraish, ayah dari mantan Presenter TV Swasta, Najwa Shihab.
Kedua tokoh tersebut memang dikenal sebagai tokoh yang moderat dan mencerahkan. Nasehat-nasehatnya keduanya banyak menjadi rujukan di era saat ini. Semoga keduanya diberikan kesehatan dan umur yang panjang untuk dapat membimbing Umat Muslim ke jalan yang lebih benar. (*)