Logo Lintasterkini

Effendi Simbolon Mengaku Dapat Ancaman Usai Sebut TNI Seperti Gerombolan

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 15 September 2022 21:56

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon

JAKARTA – Usai pernyataannya, anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mengaku mendapat ancaman. Ia terancam nyawa dan keluarganya setelah menyebut TNI seperti gerombolan.

Menurut Effendi, ancaman-ancaman tersebut masuk ke ponselnya beberapa hari terakhir melalui pesan tak dikenal selama 24 jam.

“Iya [dapat ancaman], ancaman nyawa, keluarga, semua,” kata dia di kompleks parlemen, Kamis (15/9/2022) dikutip dari CNNIndonesia.

“Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih kemudian handphone saya 24 jam enggak berhenti berdering,” tambahnya.
Effendi mengaku telah mencari tahu dan menyelidiki pihak yang melakukan ancaman tersebut. Namun begitu, ia tak akan mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Effendi menyatakan tak memiliki persoalan pribadi baik dengan Jenderal Andika Perkasa maupun Jenderal Dudung Abdurrachman buntut pernyataannya dalam rapat.

Politikus PDIP itu berdalih tak memiliki pretensi pribadi dengan menyebut TNI seperti gerombolan. Dia pun meminta semua pihak mencermati dan melihat kembali pernyataannya dalam rapat secara utuh.

“Silakan dibaca utuh dari palu pertama dibuka sampai palu terakhir ditutup di Komisi I,” katanya.

Lebih lanjut, Effendi menyayangkan berbagai bentuk intimidasi kepada dirinya. Menurutnya, intimidasi sudah tak pantas dilakukan di era kini.

“Saya kira enggak zamannya lagi hanya seorang Effendi Simbolon kemudian dikepung dengan begitu hebatnya,” kata dia.

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR telah mencabut atau menghentikan laporan dugaan pelanggaran etik kepada Effendi.

Politikus PDIP itu juga telah menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya pada Selasa pekan lalu.

Sebagai informasi, polemik terhadap Effendi bermula dari pernyataannya di rapat Komisi I bersama Panglima TNI. Dia mempertanyakan ketidakhadiran KSAD Dudung dalam rapat tersebut.

“Panglima TNI hadir, KSAD tidak ada. Ada apa dengan TNI…, Kami banyak temuan, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan, lebih-lebih dari ormas, tidak ada kepatuhan…kenapa di tubuh TNI ada pembangkangan-pembangkangan…,” ujar Effendi Simbolon.

 Komentar

 Terbaru

News22 November 2025 21:06
Hari Kesehatan Nasional ke-61 Gubernur Sulsel Apresiasi Pengabdian Tenaga Kesehatan
MAKASSAR  – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang mengusung tema â€...
News22 November 2025 20:10
Akad Nikah Fikar & Falih: Momen Sakral yang Menyatukan Dua Keluarga Besar
MAKASSAR — Pernikahan dua keluarga besar tokoh Sulawesi Selatan berlangsung dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan. Prosesi akad nikah pasangan Zu...
Ekonomi & Bisnis22 November 2025 02:37
IOH Rayakan Perjalanan ke -58 Tahun, Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menandai perjalanan 58 tahun dengan menegaskan transformasi perusahaan menuju AI TechCo y...
Ekonomi & Bisnis22 November 2025 02:31
Resmi Dibuka, Forum Ekonomi Regional 2025 Kabar Grup Sorot Pilar Baru Ekonomi Nasional
MAKASSAR – Forum Ekonomi Regional Indonesia Timur 2025 yang digagas Kabar Group Indonesia resmi dibuka di Ballroom UNHAS Hotel & Convention deng...