Lintas Terkini

50 Ribu Pelajar Makassar Berbagi dengan Disabilitas

Walikota Makassar Danny Pomanto akan melibatkan 50.000 pelajar mendukung program literasi nasional.

MAKASSAR – Sedianya sebanyak 50.000 pelajar Makassar akan memenuhi tantangan berbagi buku dengan penyandang disabilitas (tuna netra). Kegiatan tersebut sekaitan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-409 Kota Makassar dan Hari Pahlawan pada 10 November nanti.

Hal itu terungkap saat Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bertemu Country Manager CSR IBM Santi Diansari Hargianto di Rumah Jabatan Walikota, Jumat, (14/10/2016). Program literasi nasional dengan kepedulian terhadap penyandang disabilitas dijadwalkan berlangsung pada 19 November 2016 di Makassar.

Sekitar 50.000 pelajar Makassar akan mengetik ulang buku ke dalam huruf braile sehingga dapat dibaca oleh penyandang tuna netra. Dikatakan Santi, Kota Makassar sangat luar biasa rasa kepedulian yang begitu tinggi terhadap penyandang disabilitas.

Ia bahkan bangga dengan apresiasi yang ditunjukkan oleh Walikota Danny Pomanto, sebutan akrab Mohammad Ramdhan Pomanto. Country Manager CSR IBM ini memuji Danny yang mempunyai suatu pemikiran, suatu gerakan bersama masyarakat Kota Makassar untuk peduli terhadap literasi kaum disabilitas.

Menurut Santi, 50.000 pelajar Makassar yang terlibat sebagai relawan tantangan berbagi buku dengan tuna netra adalah pahlawan-pahlawan Makassar untuk Bangsa Indonesia. Antusiasme yang ditunjukkan oleh Walikota Danny Pomanto diapresiasi Santi dengan menyebut orang nomor satu Makassar itu sebagai tokoh yang pemikirannya sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.

“Pemikiran Walikota Danny yang tidak dimiliki semua orang, mampu membangkitkan gairah warga Makassar yang harus ditularkan ke seluruh Indonesia,” ucap Santi.

Minimnya ketersediaan buku bagi tunanetra harus dijawab dengan gerakan nasional yang bersifat massif. Setiap tahunnya di Indonesia diterbitkan 30.000 buku, hanya 2.800 diantaranya buku braile dan 2.500 buku audio yang tersedia untuk tunanetra.

Kondisi itu tak sebanding dengan penyandang tunanetra yang mencapai 3,5 juta jiwa di Indonesia. Olehnya itu, Santi menilai gerakan ini sangat perlu untuk membantu para penyandang tunanetra mengakses pengetahuan lebih banyak lagi melalui buku.

Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dari unsur pengusaha, penulis juga Pemerintah Kota dibutuhkan untuk menjawab tantangan literasi bagi penyandang disabilitas. Pemikiran Walikota Danny Pomanto menggerakkan 50.000 pelajar Makassar  dalam gerakan literasi bagi penyandang disabilitas didasarkan pada kesadaran jika setiap orang berhak memperoleh  pengetahuan termasuk penyandang disabilitas.

“Literasi sangat penting bagi peradaban bangsa. Tanggungjawab Pemerintah untuk mencerdaskan warganya, termasuk penyandang disabilitas dengan menyediakan buku bacaan yang berkualitas,” kata Danny. (*)

Exit mobile version