MAKASSAR – Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar terus berupaya melakukan kegiatan dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan kasus covid-19. Nah, salah satu yang menjadi fokus perhatiannya adalah wilayah perkantoran.
Pasalnya, wilayah perkantoran dianggap merupakan tempat rawan terhadap peningkatan angka kasus dan penyebaran. Pasalnya, beberapa kantor pemerintahan sempat ditutup akibat ada pegawai terpapar covid. Seperti, Dinas Pariwasata, Bappeda, dan terbaru Dinas Pendidikan.
“Misalnya kemarin sudah dua kali di Pemkot karena ada yang di Bappeda yang positif, nah kita fokus dulu yang jelas ada yang kontak positif di situ,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisya Tun Azikin, Kamis (15/10/2020).
Naisya memastikan tracking di sektor lain tidak akan terganggu dan juga akan tetap berjalan, kendati swab empat kecamatan terpaksa harus dihentikan sementara, karena Dinkes fokus ke sektor perkantoran agar seluruh persoalan tersebut bisa secepatnya tuntas.
Sektor perkantoran sebagai tempat penularan Covid-19 telah diwanti oleh sejumlah pihak sebab rata-rata SDM yang berkerja pada sektor perkantoran menempati posisi tertinggi dalam kasus Covid-19 di pemerintahan.
Meski mengalami penurunan dalam sebulan, pemerintahan justru masih menjadi penyumbang kasus Covid-19 keempat. Hal ini berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar. Agustus lalu sebanyak 119 kini hanya 78 kasus di September.
Sektor perkantoran untuk karyawan swasta bahkan lebih parah lagi, tercatat per September ada 137 kasus dari bulan sebelumnya yaitu 210 kasus, meski mengalami penurunan, karyawan swasta setidaknya menjadi penyumbang Covid-19 terbesar hingga saat ini dan belum digeser oleh sektor manapun.
Hal ini kemudian menjadi alasan kuat sektor perkantoran perlu diwaspadai oleh sejumlah pihak sehingga Dinas kesehatan terus berupaya mengurangi angka tersebut.
“Yang lain yang prioritas misalnya ada kantor yang ada positif kita fokus dulu di tempat seperti itu,” ungkapnya. (*)