Logo Lintasterkini

Yuk, Dukung Gerakan Internet Sehat!

Muh Syukri
Muh Syukri

Jumat, 15 Oktober 2021 22:26

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Oktober 2021 di Enrekang, Sulawesi Selatan.
Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Oktober 2021 di Enrekang, Sulawesi Selatan.

ENREKANG – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Oktober 2021 di Enrekang, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Dakwah Ramah Perkuat Semangat Kebangsaan”.

Acara kali ini dipandu oleh Jihan selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber yang akan mengisi sesi webinar, di antaranya Alfida selaku dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prasetyo Darmawan Sumba selaku pemengaruh dan pegiat literasi sosial, Elia Nusantari Damopolli selaku CEO Belajar Daring Indonesia dan penyiar radio lokal, serta Arfandi Ibrahim selaku jurnalis Liputan6.com dan pegiat sosmed.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, sesi pemaparan materi dimulai dengan narasumber pertama yaitu Alfida yang membawakan tema “Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif bagi Pemuka Agama”. Alfida mengatakan bahwa pendakwah yang melalui khutbah, kitab, dan sosial media dapat disebut sebagai pendidik/penyuluh, pembina/pencerah, ataupun penjaga moral/etik. Adapun dampak dari konten negatif keagamaan yaitu timbulnya ancaman kemajemukan bangsa, timbulnya sekat-sekat dalam perilaku beragama, serta terbelahnya masyarakat beragama. “Padahal, tujuan dari konten berdakwah adalah personalisasi nilai, interaksi dengan cepat, bersifat menyenangkan, dan menumbuhkan sifat keberagaman,” katanya.

Selanjutnya, Prasetyo Darmawan Sumba selaku pemateri kedua membawakan tema “Bijak di Kolom Komentar”. Prasetyo menuturkan empat aspek yang tercantum dalam etika digital, yaitu kesadaran, integritas, kebajikan, dan tanggung jawab. Ia menganalogikan jejak digital sebagai sebuah kertas yang berisi tulisan lalu kertas tersebut diremas sekuat tenaga. Saat dibuka, kertas akan tetap berisi tulisan, namun dalam kondisi yang lecek. “Sama seperti dengan jejak digital yang kita tinggalkan saat berinternet,” ujarnya.

Pemateri ketiga, Elia Nusantari Damopolli, mengusung tema “Literasi Digital dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan”. Elia menjelaskan empat dasar budaya digital, di antaranya Pancasila, informasi, kebhinekaan, serta perilaku. Terkait perilaku, ia menyarankan untuk berpikiran terbuka, banyak belajar dari internet, memperkuat hubungan sosial, dan sering membaca untuk menambah ilmu. “Literasi digital untuk meningkatkan rasa cinta terhadap Indonesia,butuh kesadaran kita sebagai penerus bangsa,” katanya.

Adapun pemateri terakhir adalah Arfandi Ibrahim dengan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Arfandi mengatakan, alasan harus adanya internet sehat adalah belum adanya aturan hukum yang ketat di dunia maya serta banyak aktivitas internet ilegal yang membuat internet menjadi teknologi yang cukup berbahaya. “Terkait cara menghindari konflik dan jejak digital di internet, salah satunya adalah dengan tidak mengunggah video atau gambar yang bisa memicu timbulnya konflik,” pungkasnya.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat oleh para peserta. Sepuluh penanya beruntung akan mendapatkan uang elektronik masing-masing sebesar Rp100.000 dari panitia.

Salah seorang peserta, Fadilla, bertanya bagaimana cara menegur pemuka agama yang tidak baik di media sosial, namun ilmu yang kita punya tidak terlalu cukup. Menurut Alfida, setiap orang mempunyai hak untuk menegur orang yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...