MAKASSAR – Insiden teror di Paris Prancis menyebabkan sedikitnya 153 orang tewas. Imbas tragedi ini membuat Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Kapolri memerintahkan para Kapolda di pelosok nusantara untuk waspada terhadap berbagai jaringan yang ada.
Mendapat perintah tersebut, Kapolda Sulsel Irjen Pol Pudji Hartanto langsung memerintahkan para Kapolres di Sulselbar untuk meningkatkan keamanan terhadap berbagai fasilitas penting. Termasuk meningkatkan keamanan di kantor Duta Besar (Dubes) dan Konsulat yang ada di Sulsel.
Tidak hanya itu, jajaran kepolisian yang ada di Sulsel diminta pula segera meningkatkan patroli dan pengamanan di tempat-tempat umum. “Tingkatkan kesiapan dan kewaspadaan seluruh jajaran,” ujar Pudji, Minggu (15/11/2015).
Serangan di Kota Paris terjadi di 7 titik mulai dari restoran, bar, hingga gedung konser. Salah satu lokasi ledakan yaitu di depan stadion di mana pertandingan sepak bola antara Jerman melawan Prancis berlangsung.
Ledakan berada di luar stadion Stade of France dan sejumlah titik seperti di restoran sampai arena konser Bataclan. Suasana Paris mencekam dan Prancis menetapkan status darurat.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan dan berbagai ledakan di Paris, Prancis. Namun insiden ini terjadi setelah serangan udara Amerika Serikat dan koalisi di Suriah dikabarkan menewaskan anggota militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Jihadi John.
Laporan beberapa media mengkhawatirkan serangan teror di Paris ini berkaitan dengan kabar kematian Jihadi John. Terlebih, salah satu saksi mata dalam penembakan di gedung konser Bataclan mengaku mendengar salah satu pelaku meneriakkan ‘Ini untuk Suriah’ sebelum melepas tembakan brutal. (*)