MAGELANG – Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P., melantik dan mengambil sumpah 185 Perwira Prajurit Karier (Pa PK) Tenaga Khusus Kesehatan TNI pada Upacara Prasetia Perwira Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/11/2019).
Perwira Prajurit Karier TNI Khusus tenaga Kesehatan merupakan Perwira yang bersumber dari Sarjana dan Diploma yang direkrut untuk menjadi prajurit TNI. 185 Pa PK TNI tersebut, terdiri dari 102 personel TNI AD (73 pria dan 29 wanita), 50 personel TNI AL (34 pria dan 16 wanita) dan 33 personel TNI AU (27 pria dan 6 wanita).
Pada Upacara Prasetia Perwira tahun 2019, Lulusan terbaik pria memperoleh anugerah Trisura Jalu Wiratama diraih oleh Letda Ckm dr. Reyner Sebastian Mulyadi. Sedangkan untuk wanita memperoleh anugerah Trisura Wanodya Wiratama diraih oleh Letda Ckm dr. An’ Umillah Arini Zidna.
Dalam sambutannya Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pendidikan pertama di Lembah Tidar merupakan Kawah Chandradimuka yang menyiapkan Perwira-Perwira TNI yang profesional. Tentunya profesionalitas para Perwira sekalian akan ditempa lagi di pendidikan selanjutnya serta berbagai penugasan yang menanti.
“Tugas-tugas yang menantang dan mulia sudah menunggu para Perwira remaja di berbagai kesatuan di seluruh penjuru tanah air. Saya katakan sebagai tugas yang menantang karena perkembangan strategis dunia, kawasan Asia Tenggara, maupun dalam negeri sangat dinamis,” kata Pangima TNI.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, spektrum ancaman yang dihadapi TNI semakin kompleks dengan sifatnya yang eskalatif, mixed, dan tempo yang cepat, namun durasinya dapat berlangsung cukup lama. “Tahun 2018 lalu menjadi contoh nyata bagaimana bentuk ancaman tersebut terjadi. Bencana alam yang bertubi-tubi, bencana kemanusiaan, dan beberapa even besar terjadi berdekatan ataupun bersamaan dengan tuntutan tugas-tugas TNI lainnya,” ungkapnya.
“Ancaman semacam itu membutuhkan penanganan yang komprehensif dan respons yang cepat. Dengan demikian dibutuhkan Perwira-Perwira TNI yang adaptif untuk mengawaki satuan-satuan TNI agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa para perwira kesehatan harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan wawasan dan kemampuan, mencermati perkembangan lingkungan dan tantangannya, seraya tetap membina satuan dan anggota secara dekat dan terus menerus. “Terapkan kepemimpinan lapangan yang dialogis, interaktif dan komunikatif, dengan senantiasa hadir di tengah-tengah prajurit, guna memperkuat soliditas satuan dan meningkatkan profesionalitasnya,” harapnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa para Perwira nantinya dituntut untuk dapat bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa, karena penanganan secara komprehensif membutuhkan sinergi dan koordinasi yang baik serta mampu memanfaatkan perkembangan teknologi secara positif.
“Untuk itu, kode etik Perwira “Budhi Bhakti Wira Utama”, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, serta Delapan Wajib TNI, harus menjadi karakter yang melekat dalam setiap pelaksanaan tugas dimanapun kalian ditugaskan. Ikuti pendidikan dan latihan selanjutnya dengan baik,” tandasnya. (*)