MAKASSAR – Informasi Hoaks yang sudah terlanjur menyebar luas, lebih sulit ditanggulangi dibanding mencegah penyebarannya.
Itu ditekankan pembicara pada hari kedua Pelatihan Cek Fakta ‘Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024’ untuk 30 wartawan yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Makassar, Rabu 15 November 2023.
Trainer Google News Initiative (GNI) Cek Fakta, Ronny Buol menyampaikan, sejak komunitas cek fakta didirikan, tim cek fakta sudah banyak bekerja meluruskan banyak informasi Hoaks yang beredar di sejumlah platform dan website.
Baca Juga :
Namun, salah satu tantangan penting, kerap kali konten debunking atau cek fakta informasi Hoaks dibaca lebih sedikit dibanding informasi hoaks yang sudah terlanjur beredar.
Karena itu, trainer memperkenalkan model okulasi. Seperti virus yang penyebarannya ditangkal dengan vaksinasi, hoaks harus ditangkal penyebarannya dengan menyuntikkan konten positif yang mencegah amplifikasi berita bohong itu.
“Misalnya imbauan waspada penipuan perbankan lewat aplikasi SMS atau WhatsApp disertai dengan edukasi tentang ciri-ciri penipuan. Itu efektif mencegah penyebaran SMS berisi link berbahaya, karena masyarakat tahu itu penipuan,” ungkap dia.
Pada hari kedua, para wartawan Indonesia Timur mulai mempraktekkan banyak tools untuk memverifikasi informasi informasi dan konten mengandung hoaks.
AMSI Perluas Jejaring Cek Fakta di Indonesia Timur
Direktur Eksekutif AMSI, Adi Prast menyampaikan, informasi Hoaks jelang Pemilu bisa terjadi dalam jumlah besar. Karena itu, dibutuhkan tim pengecek fakta yang lebih besar lagi.
“Kita ingin menghadapi hoaks yang jumlahnya semakin besar, bahkan makin canggih. Contoh kemarin beredar video Pidato Jokowi berbahasa China, itu sangar mirip. Orang awam tidak tahu kau itu rekayasa, dimanipulasi dan seterusnya,” jelas dia.
Karena itu, AMSI sejak 2018 rutin melakukan life fact checking, dan terus membangun koalisi atau jejaring jek fakta di sejumlah daerah.
Menurut dia, media media lokal dituntut untuk bisa fokus pada isu-isu lokal, khususnya mencegah hoaks hoaks dalam skala lokal beredar.
“Atas upaya ini, AMSI bisa mendapat dukungan dari Google News Initiative, untuk terus menciptakan konten yang mencegah hoaks. Adapun 30 wartawan yang ikut diharap bisa membangun tim cek fakta di medianya masing-masing dan memperkuat koalisi cek fakta,” ungkap Adiprast. (*)
Komentar