JAKARTA – SUTRADARA kawakan, Hanung Bramantyo, amat antusias dengan film terbarunya, “Soekarno”. Dia bahkan mengaku bahwa film biografi tentang proklamator kemerdekaan Indonesia itu adalah puncak kesuksesannya.
Baca Juga :
“Ini adalah film yang saya dambakan sejak lama. Buat saya film Soekarno adalah puncak prestasi saya sebagai seorang sutradara,” tutur Hanung, beberapa waktu lalu.
Soekarno, dianggap Hanung merupakan film sejarah pertamanya dan satu-satunya yang menampilkan momentum proklamasi Indonesia. Peristiwa itu tentu sangatlah penting bagi Indonesia
“Dari semua film sejarah yang ada, kita belum pernah melihat ada film momentum proklamasi. Film Soekarno ini sekarang menjadi satu-satunya film yang menampilkan proklamasi Indonesia,” papar sutradara Ayat-Ayat Cinta (2008) dan Tendangan dari Langit (2011) itu.
Film ini sarat pelajaran sejarah dan nilai-nilai perjuangan. Tetapi bagi Hanung, Indonesia saat ini masih terjajah.
“Apakah Indonesia sudah benar-benar merdeka? Belum. Indonesia harus berdiri tegak dengan kaki sendiri. Kalau kita tidak berusaha menjaga kemerdekaan yang sudah susah payah diperjuangkan pendahulu kita, lalu bagaimana nasibnya nanti?” tutur pria asal Jogjakarta tersebut.
Film Soekarno nantinya juga akan diputar di tujuh negara Asia, yaitu Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan juga Timor Leste. Hal itu dilakukan karena Bung Karno memiliki kedekatan khusus dengan raja-raja dan perdana menteri dari negara tetangga tersebut.
Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Lukman Sardi, Ferry Salim, Agus Kuncoro, Sujiwo Tejo, dan Tanta Ginting adalah sejumlah nama yang dilibatkan Hanung dalam film ini.
Ya, bagi suami Zaskia Adya Mecca itu, film Soekarno memang penting. Hanung mensyukurinya. Meski di sisi lain, dia meski bersoal dengan salah satu putri Soekarno, Rachmawati Soekarno Putri. Rachmawati meminta Hanung meminta maaf dan mendaur ulang film ini. Alasannya, ada pelanggaran hak cipta. Tetapi Hanung bergeming. (Fjr)
Komentar