JAKARTA, — Menteri Sosial Salim Segaf Al’Jufrie menyatakan, hingga Kamis (16/1/2014), jumlah korban banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, mencapai 15 orang. Dia pun berharap tidak ada lagi korban jiwa akibat musibah tersebut.
“Mudah-mudahan angka yang saya sebutkan tadi, 15, itu yang tertinggi, tidak ada lagi korban jiwa di sana,†kata Salim di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.
Menurut Salim, bencana banjir di Sulut menimpa sejumlah kabupaten dan kota secara bersamaan, yakni di Manado, Minahasa, Minahasa Selatan, Boalang Mangondo, dan Bomut Utara.
Baca Juga :
“Kemudian jalan dari Manado ke Tomohon putus, begitu juga ke Minahasa, ada beberapa jembatan hancur. Dinas provinsi pun kemasukan air juga di Manado,†sambungnya.
Meskipun demikian, Salim memastikan bahwa stok bantuan untuk para korban banjir di Manado tersebut cukup untuk persediaan selama masa tanggap darurat atau selama dua minggu.
Kemensos memiliki gudang penyimpanan bantuan bencana yang dikelola bersama pemerintah daerah. Hari ini, lanjutnya, bantuan untuk korban bencana banjir di Sulut tersebut mulai disalurkan.
“Kebutuhan mendasar sekarang 50 ton beras, kemudian 1.000 dus mi instan sudah kita siapkan. Kemudian ikan kaleng 500-an untuk hari-hari ini harus disiapkan,†kata Salim.
Dia juga mengatakan bahwa Kemensos memiliki anggaran antara Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar untuk mengisi gudang-gudang penyimpanan bahan bantuan.
“Jadi, tidak boleh kosonglah gudang. Kalau kosong kan untuk ambil dari provinsi lain atau dari gudang regional itu di Ujung Pandang cukup lama. Jadi ini sebelum habis, kita isi lagi,†sambungnya.
Dia menambahkan, hal yang menjadi prioritas Kemensos saat ini adalah mengevakuasi warga secepatnya. (kpc)
Komentar