Logo Lintasterkini

Presiden China Xi Jinping Peringatkan AS Terkait Kebijakan “Satu China”

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 16 Januari 2017 08:51

Presiden terpilih Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. (Reuters).
Presiden terpilih Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. (Reuters).

LINTASTERKINI.COM – China memperingatkan Amerika Serikat bahwa kebijakan Satu China adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Pernyataan keras China ini disampaikan setelah Donald Trump menyatakan bahwa dia tidak bisa menganggap sepi prinsip-prinsip demokrasi yang lama dipraktikkan Taiwan dan juga hubungan erat AS-Taiwan selama ini.

“Kebijakan Satu China adalah bukan hal untuk dirundingkan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang seperti dikutip AFP.

“Hanya ada satu China di dunia, Taiwan adalah wilayah China yang mengasingkan diri, dan pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintahan yang sah mewakili China,” sambung dia.

Trump mengancam akan bersikap keras terhadap apa yang disebutnya praktik perdagangan tidak adil yang dijalankan China. Dia juga menyatakan kebijakan Satu China bisa menjadi alat tawar menawar.

“Segalanya ada di bawah negosiasi, termasuk (kebijakan) Satu China,” kata Trump kepada Wall Street Journal.

Trump sudah sejak awal telah membuat marah China ketika menerima panggilan telepon dari Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen setelah menang Pemilu.

“Kami mendesak pihak-pihak terkait di Amerika Serikat untuk menyadari kesangatsensitifan masalah Taiwan dan menghormati komitmen yang telah dibuat pemerintah-pemerintah Amerika sebelumnya serta mencegah rusaknya perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil,” sambung Lu Kang.

China pertama kali mengingatkan Trump mengenai masalah Satu China Desember tahun lalu setelah pengusaha miliarder itu pernah berkata bahwa dia tidak melihat alasan mengapa Washington mesti terikat kepada kebijakan Satu China.

“Sampai kita membuat kesepakatan dengan China untuk melakukan hal-hal lain, termasuk dalam perdagangan,” tegas Trump.

China bahkan siap mengambil tindakan bermusuhan kepada AS jika Trump membuktikan ancamannya. Sebaliknya Trump membela keputusannya menerima telepon Presiden Taiwan bulan lalu.

“Kami menjual perangkat militer senilai 2 miliar dolar AS kepada mereka (Taiwan) tahun lalu. Kami boleh menjual peralatan militer terbaru dan tercanggih senilai 2 miliar dolar AS kepada mereka, tapi kita tidak diperbolehkan menerima telepon mereka (Taiwan),” kata Trump seperti dikutip AFP. (*)

(Sumber : Antara)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...