MAKASSAR – Aksi kekerasan antar pelajar terjadi di SMU Negeri 6 Makassar, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Syahrul S, (16), siswa kelas XI IPA 3 SMU Negeri 6, warga jalan Ir Sutami Tama’lalang, Kelurahan Parangloe, Kota Makassar ini menjadi korban pemarangan rekan satu sekolahnya pada hari Selasa (16/2/2016), sekira pukul 08.00 Wita, saat korban sementara melakukan kegiatan belajar di kelasnya.
Pelakunya bernama Saipul alias Pupung (16), siswa kelas X 4, warga jalan Lantebung Mattoangin bersama rekannya Saleh (16), siswa kelas X 8, warga jalan Lantebung Mattoangin, Kelurahan Bira, Kota Makassar.
Dari informasi yang dihimpun Lintasterkini.com, sesuai keterangan saksi bernama Jupri alias Uppi (17), warga jalan Kapasa Raya, Kelurahan Kapasa Makassar dan Syahrul Ramadhana (16) Ketua Kelas, warga jalan Pate’ne, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros yang merupakan sekelas korban, saat kejadian, korban bersama dengan temannya sementara belajar dalam kelas sambil menunggu gurunya masuk kelas mengajar.
Tiba-tiba pelaku bersama temannya berdiri depan pintu kelas korban dan menanyakan keberadaan korban. “Saat itu kami menjawab kalau korban ada dalam kelas” ujar kedua saksi.
Seketika itu juga pelaku langsung lari masuk kedalam kelas korban dan mengeluarkan parangnya. Lalu meloncati serta memarangi korban secara membabibuta.
Saat pelaku hendak memarangi korban dibagian kepalanya. Korban berhasil menangkisnya hingga menyebabkan tangan kanan yang mengenai telapak tangan kanannya nyaris terputus.
Aksi brutal pelaku tidak berhenti sampai disitu, meski suara teriakan histeris rekan-rekan korban sudah meminta agar menghentikan perbuatan pelaku. Namun pelaku kembali memarangi paha korban.
Aksi pelaku baru berhenti setelah korban terjatuh di lantai tak berdaya berlumuran darah. Selanjutnya pelaku langsung melarikan diri dan membuang parangnya di depan kelas korban.
Pihak sekolah sendiri yang baru mengetahui adanya insiden kekerasan antar siswanya langsung membawa korban ke Ruang UGD RS Daya guna perawatan medis.
Sementara itu personel Polsek Tamalanrea dipimpin Wakapolsek Tamalanrea AKP Ridwan didampingi Ka SPKT Aiptu Kahar yang menuju lokasi kejadian, belum berhasil menemukan kedua pelaku yang diduga kuat sudah bersembunyi usai melakukan aksi brutalnya.
Belum diketahui secara pasti motif aksi pemarangan yang dilakukan pelaku terhadap korban. Tim Resmob Unit Reskrim Polsek Tamalanrea masih melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku.(*)