MAROS – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Maros menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III. Perhelatan agenda organisasi ini dihelat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua LDII Maros, Agus, S.Sos, M.Si menyatakan, Indonesia saat ini telah diperhadapkan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) dan bonus demografi. Era MEA dan bonus demografi menjanjikan peluang yang baik apabila kita bisa memanfaatkannya.
Disisi lain akan menimbulkan dampak yang merugikan jika kita tidak membekali generasi penerus dengan keterampilan, penguatan kebangsaan, dan pemahaman agama yang baik.
Baca Juga :
Adapun Musda LDII Maros ini bertajuk ‘Menyiapkan Generasi yang Cerdas, Berakhlak Mulia, dan Mandiri Menuju Maros Lebih Sejahtera 2021’. Ihwal pemilihan tema Musda, Agus mengemukakan, didasari keprihatinan atas terjadinya degradasi moral, kehilangan karakter bangsa, penurunan nilai nilai kebangsaan, tingginya intoleransi, maraknya penggunaan narkoba, memasyarakatnya pergaulan bebas, dan kebebasan akses informasi di internet.
“Semua itu berpotensi merusak generasi penerus bangsa dan agama,” tutur Agus.
Lebih lanjut, pihaknya berpandangan, Musda merupakan amanah AD/ART organisasi yang memberi dampat positif bagi perkembangan dan pencapaian tujuan organisasi. Musda LDII, kata Agus, menguatkan eksistensi dan legitimasi organisasi, sehingga akan terbuka peluang untuk menjalin sinergi dengan semua stakeholder, baik dari unsur pemerintah maupun sesama ormas Islam.
Sementara itu, Bupati Maros, Hatta Rahman dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Maros, Andi Firman Jaya menyebutkan, Musda LDII hendaknya memantapkan program kerja yang berhubungan dengan kondisi kekinian umat dan segala problematikanya. Serta diorientasikan untuk memecahkan masalah masalah aktual yang mungkin hadir mengiringi perjalanan organisasi.
Ia berharap, eksistensi LDII sebagai wahana pendidikan dakwah keagamaan dan lembaga pendidikan kemasyarakatan senantiasa tetap terjaga. Melalui Musda LDII ini, warga LDII dapat memilih figur yang amanah dan menghasilkan rekomendasi yang dapat membawa LDII pada tatanan yang semakin baik.
“Sehingga LDII mampu menempatkan diri sebagai organisasi islam yang eksis ditengah interaksi sosial politik di masyarakat yang semakin dinamis dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kabupaten Maros,” kata Andi Firman Jaya.
Adapun Pemda Maros, katanya, senantiasa membuka ruang, termasuk kepada segenap anggota LDII yang ingin memberikan masukan, saran, dan kritikan atas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. (*)
Komentar