Lintas Terkini

BEI: Kapitalisasi Pasar IHSG Meningkat 3,75 Persen

Bank Indonesia

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai kapitalisasi indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 3,75 persen menjadi Rp5.055 triliun jika dibandingkan posisi akhir 2015 lalu yang senilai Rp4.872 triliun.

“Sebanyak 49,75 persen dari nilai kapitalisasi pasar IHSG itu disumbang oleh 10 emiten dengan total nilai Rp2.514 triliun,” papar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan bahwa emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di IHSG, yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk senilai Rp460,38 triliun, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp371,95 triliun, PT Unilever Indonesia Tbk Rp338,77 triliun, PT Bank Central Asia Tbk Rp320,97 triliun, dan PT Astra Internasional Tbk sebesar Rp256,05 triliun.

Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai kapitalisasi pasar Rp241,17 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp214,82 triliun dan PT Gudang Garam Tbk Rp137,04 triliun, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Rp90,96 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp82,71 triliun.

Nilai kapitalisasi indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan yang tercatat di BEI.

Sementara itu, lanjut dia, pergerakan IHSG di sepanjang pekan ini atau periode 9-13 Mei 2016 mengalami penurunan sebesar 1,26 persen ke posisi 4.761,715 poin. Pada pekan sebelumnya posisi IHSG berada di level 4.822,595 poin.

Meski IHSG melemah, Dwi Shara Soekarno mengatakan bahwa rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia pada periode 9–13 Mei 2016 mengalami kenaikan 2,07 persen menjadi Rp5,46 triliun dari Rp5,35 triliun di akhir pekan lalu. Sedangkan rata-rata frekuensi harian naik 10,33 persen dan rata-rata volume transaksi harian terkoreksi 5,23 persen.

Sementara itu tercatat, investor asing pada periode 9-13 Mei 2016 mencatatkan jual bersih di pasar modal Indonesia dengan nilai Rp429 miliar, namun secara tahunan aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp2,46 triliun.

Secara terpisah, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa potensi IHSG untuk mencatatkan kinerja positif masih cukup terbuka seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang stabil serta adanya harapan kenaikan peringkat menjadi negara layak investasi atau “investment grade” oleh Standard & Poor’s (S&P).

“Di tengah harapan positif itu dapat menarik dana asing masuk ke pasar saham dan akan mendorong laju IHSG untuk mencapai level yang lebih tinggi,” katanya.(*)

(Sumber : inilah.com)

Exit mobile version