MAKASSAR – Menyadari bahaya yang akan dihadapi konsumen dan pengendara jika menggunakan oli palsu pada sepeda motornya, Astra Motor Makassar mengulas cara mengenali ciri – ciri oli palsu dengan yang asli beserta dengan gejala dan efek buruk yang dapat terjadi.
Kepala Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) Astra Motor Alaudin, Iswandi, mengatakan dirinya pernah menangani kasus motor yang bermasalah karena menggunakan oli palsu.
“Masalahnya bisa macam – macam mulai dari yang ringan sampai yang berat, karena peran dari oli sendiri sangat penting untuk mesin, selain untuk melumasi mesin sehingga performa motor juga maximal, oli ini juga dapat membersihkan dan melindungi komponen mesin agar tidak cepat aus” katanya.
Baca Juga :
Maka dari itu Iswandi sangat menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan oli asli agar tidak terjadi kerusakan pada mesin ataupun motor, beberapa gejala yang dapat dirasakan pengendara setelah mengganti oli palsu adalah mesin mengeluarkan suara kasar, laju motor kadang tersendat, oper gigi terasa kasar dan mesin cepat panas.
Salah satu akibat terparah yang dapat terjadi pada mesin adalah kerusakan piston dan cylinder, konsumen malah akan rugi besar karena harus mengganti onderdil rusak yang harganya pun tidak murah.
Supervisor Technical Service Astra Motor Makassar, Daniel Halomoan, mengatakan memang masih banyak bikers yang tertipu pada penjual onderdil ataupun bengkel tidak resmi yang memalsukan oli. Dalam membedakan oli palsu dan asli sebenarnya gampang saja, terangnya.
“Konsumen hanya perlu lebih teliti dan berani untuk memastikan pada penjual oli sebelum setuju untuk penggantian. Pada oli palsu, Kode pengaman pada tutup botol tidak sejajar atau bahkan tidak ada sama sekali, di bagian bawah botol juga tidak terdapat 4 cetakan kode, dan jendela botol lebih lebar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Oli palsu juga memiliki karakter yang lebih kental dari oli asli dan tutup botol yang mudah sekali dibuka. Kekentalan dari setiap oli memang berbeda – beda sesuai dengan jenis oli untuk masing – masing motor.
“Seperti motor bebek, matic dan sport kan olinya beda karena oli memiliki beberapa kandungan yang spesifik untuk tiap jenis motor, jadi tidak heran kalau oli palsu awalnya pasti bisa jalan tapi beberapa waktu pasti langsung terasa kejanggalan lalu merusak komponen mesin”, ulas Daniel.
Daniel menyarankan jika konsumen ingin lebih aman, lebih baik untuk servis motor di bengkel resmi saja, AHASS pun telah memperkuat jaringan dengan total 117 bengkel yang sudah tersebar di SulSelBarTra dan Ambon.
Daniel berharap dengan penyebaran informasi ini masyarakat dapat semakin mahir dalam membedakan dan lebih cerdik dalam merawat motornya, Honda berjanji segala bentuk penggantian komponen dijamin keasliannya di AHASS dan tidak akan ditipu atau bahkan dipaksa untuk mengganti jika tidak diperlukan oleh motor. (*)
Komentar