Logo Lintasterkini

Aksi Bela Palestina Dilakukan Berbagai Negara, Termasuk di Amerika

Muh Syukri
Muh Syukri

Minggu, 16 Mei 2021 15:31

Ribuan demonstran di sejumlah Amerika Utara dan Eropa, termasuk orang Yahudi, menggelar aksi solidaritas membela Palestina dalam konflik dengan Israel. (REUTERS/Eduardo Munoz).
Ribuan demonstran di sejumlah Amerika Utara dan Eropa, termasuk orang Yahudi, menggelar aksi solidaritas membela Palestina dalam konflik dengan Israel. (REUTERS/Eduardo Munoz).

JAKARTA – Aksi demo terkait serangan Israel ke Palestina dilakukan berbagai pihak. Ribuan demonstran di sejumlah kota Amerika Utara dan Eropa menggelar aksi solidaritas membela Palestina. Mereka berunjuk rasa menyerukan agar Israel mengakhiri serangan di Jalur Gaza.

Mengutip AFP, yang disiarkan pula melalui CNN Indonesia Minggu (16/5/2021), sekitar 2.000 orang muncul di daerah Bay Ridge di Brooklyn. Mereka meneriakkan ‘bebaskan Palestina’ dan “dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka.”

Mereka mengibarkan bendera Palestina dan memegang plakat bertuliskan ‘akhiri Apartheid Israel’ dan ‘kebebasan untuk Gaza.’

Banyak pengunjuk rasa mengenakan syal hitam dan putih, merah dan putih, keffiyeh.

Beberapa orang Yahudi juga turut hadir. Mereka membawa poster bertuliskan ‘Bukan atas nama saya’ dan ‘solidaritas dengan Palestina.’

Selain di Brooklyn, unjuk rasa itu berlangsung di kota-kota termasuk New York, Boston, Washington, Montreal dan Dearborn, Michigan.

“Saya di sini karena saya ingin kehidupan Palestina sama dengan kehidupan Israel dan hari ini tidak,” kata salah satu pengunjuk rasa, Emraan Khan sambil melambaikan bendera Palestina.

Lihat juga:Menlu Qatar Temui Palestina, Minta Israel Setop Hujani Bom
“Ketika Anda memiliki negara bersenjata nuklir dan negara bagian lain dengan penduduk desa yang berbatu-batu, jelas siapa yang harus disalahkan,” tambahnya.

Seorang mahasiswa yang ikut demo, Alison Zambrano (20), melakukan perjalanan dari negara bagian Connecticut.

“Warga Palestina memiliki hak untuk hidup bebas dan anak-anak di Gaza tidak boleh dibunuh,” katanya.

Mashhour Ahmad(73) yang tinggal di New York selama 50 tahun, mengatakan jangan salahkan korban atas agresi tersebut.

“Saya memberi tahu Pak Biden dan kabinetnya berhenti mendukung pembunuhan. Dukung para korban, hentikan penindasan. Kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel baru-baru ini adalah genosida,” imbuhnya.

Ratusan orang juga berunjuk rasa di Monumen Washington, ibu kota AS. Di Montreal, ribuan orang berdemonstrasi menyerukan pembebasan Palestina.

Para pengunjuk rasa di Kanada juga mengecam ‘kejahatan perang’ yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Mereka membawa poster yang menuduh Israel melanggar hukum internasional.

Tak hanya di Amerika Serikat (AS), aksi solidaritas terhadap Palestina juga berlangsung di beberapa wilayah di Eropa.

Lihat juga:Jokowi Bicara dengan Erdogan: Agresi Israel Harus Dihentikan
Di London, ribuan pengunjuk rasa long march menuju kedutaan Israel. Mereka juga membawa poster bertuliskan tuntutan ‘hentikan pengeboman Gaza’ dan nyanyian ‘Bebaskan Palestina.’

“Kali ini berbeda. Kali ini kami tidak akan disangkal lagi. Kami bersatu. Kami sudah muak dengan penindasan,” kata Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot kepada para demonstran.

Penyelenggara mengklaim aksi itu dihadiri oleh 150 ribu orang. Namun, polisi tak dapat mengkonfirmasi jumlah itu.

Dua pemain Leicester, Hamza Choudhury dari Inggris dan Wesley Fofana dari Prancis, mengibarkan bendera Palestina setelah timnya menjuarai final Piala FA.

Lihat juga:Israel Dituding Pakai Media untuk Kecoh Hamas
Sementara itu, di Madrid, sekitar 2.500 orang, berbaris menuju alun-alun Puerta del Sol di pusat kota.

“Kami ingin meminta Spanyol dan otoritas Eropa tidak bekerja sama dengan Israel, karena dengan diam mereka, mereka bekerja sama,” kata seorang perawat Ikhlass Abousiane (25) asal Maroko.

Boikot Israel

Ribuan orang berbaris di Berlin dan kota-kota Jerman lainnya menyusul seruan dari kolektif Samidoun. Aksiprotes lain juga digelar di Frankfurt, Leipzig, dan Hamburg.

Tiga aksi unjuk rasa digelar di distrik kelas pekerja Neukoelln selatan Berlin, rumah bagi sejumlah orang yang memiliki keturunan dari Turki dan Arab.

Para pengunjuk rasa meneriakkan ‘boikot Israel’ dan melemparkan batu dan botol paving ke arah polisi. Beberapa orang ditangkap dalam insiden itu.

Selasa lalu, bendera Israel dibakar di depan dua Sinagoga atau tempat ibadah orang Yahudi, di Bonn dan Muenster, Prancis.

Polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata. Sementara, beberapa orang terus melempari batu.

Lalu pada Kamis, aksi dilarang karena khawatir akan terulang bentrok. “Prancis adalah satu-satunya negara demokratis yang melarang demonstrasi ini,” kata pernyataan dari pengacara Asosiasi Palestina di wilayah Paris. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...