Logo Lintasterkini

Waspada, Berikut 6 Jenis Makanan yang Tak Bisa Dipanaskan

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Selasa, 16 Juni 2020 17:12

Ilustrasi.
Ilustrasi.

LINTASTERKINI.COM–Memanaskan kembali makanan sisa memang lebih praktis daripada kita memasak kembali makanan yang baru. Namun ternyata, kebiasaan ini berbahaya bagi kesehatan.

Dirilis Kompas.com, beberapa jenis makanan bisa menghasilkan zat beracun saat dipanaskan ulang. Tentunya, hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan kita. “Tidak semua jenis makanan bisa kita panaskan ulang, terutama makanan yang berprotein tinggi,” ucap ahli nutrisi Lokendra Tomar.

Berikut enam makanan yang tidak bisa dipanaskan ulang:

1. Sayuran dengan nitrat tinggi
Beberapa jenis sayuran seperti bayam atau sayuran berdaun hijau, wortel, lobak atau bahkan seledri mengandung nitrat yang tinggi.

Ketika dipanaskan kembali, sayuran kaya nitrat ini memproduksi zat beracun yang bersifat karsinogenik. Bayam mengandung zat besi dalam jumlah besar, memanaskannya kembali dapat mengoksidasi zat besi yang ada dalam bayam. Oksidasi zat besi menghasilkan radikal bebas berbahaya yang menyebabkan banyak penyakit termasuk infertilitas dan kanker.

2. Nasi yang tersimpan lama
Menurut Badan Standar Makanan Inggris, nasi yang dipanaskan ulang bisa menyebabkan keracunan. Nasi yang disimpan terlalu lama biasanya mengandung bakteri Bacillus Cereus. Jika di panaskan, bakteri ini dapat menghasilkan spora yang beracun. Setelah nasi dipanaskan dan ditinggalkan pada suhu kamar, setiap spora yang dikandungnya dapat berlipat ganda, yang bisa menyebabkan keracunan makanan saat dikonsumsi.

3. Telur
Telur merupakan sumber protein tinggi yang bisa menyebabkan keracunan serius ketika dipanaskan berulang. Ketika telur usai dimasak, kita harus segera mengonsumsinya. Telur yang kaya protein ini juga mengandung banyak nitrogen. Jika dipanaskan, nitrogen bisa mengasilkan zat karsinogenik.

[NEXT]

4. Ayam
Menyantap ayam saat panas memang terasa nikmat. Namun, memanaskannya berulang bisa menghasilkan zat beracun. Ayam mengandung protein yang bisa mengganggu pencernaan saat dipanaskan ulang. 5. Kentang Kentang adalah makanan yang kaya akan vitamin B6, kalium dan vitamin C. Jika dipanaskan berulang-ulang, nutrisi tersebut bisa menghasilkan Clostridium Botulinum yang menyebabkan keracunan serius.

5. Kentang
Kentang yang dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruangan juga bisa menhasilkan bakteri Clostridium Botulinum dalam jumlah tinggi. Untuk menghindari pertumbuhan bakteri tersebut, simpan kentang dalam lemari es atau buang kentang jika tidak dikonsumsi dalam satu hingga dua hari.

6. Jamur
Usai dimasak, jamur harus segera dimakan dan tidak boleh disimpan terlalu lama atau dipanaskan kembali. Jamur mengandung protein dan mineral tinggi yang jika dipanaskan kembali akan menghancurkan struktur protein tersebut. Jika dikonsumsi, hal ini akan menyebabkan masalah pencernaan. Jamur yang dipanaskan ulang juga akan menghasilkan racun yang mengandung nitrogen teroksidasi dan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. (*)

 

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...