LUWU UTARA — Harapan masyarakat di Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara (Lutra) untuk semakin sejahtera mulai terwujud. Puluhan tahun hidup di jorong terisolir, kini sebagian ruas jalan poros Sabbang-Seko sudah mulus teraspal.
Dari Tugu Durian Kecamatan Sabbang, penulis menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam 30 menit ke lereng perbukitan menyusuri jalanan beraspal. Jalanan menanjak ke atas, sisi kiri tampak Sungai Rongkong yang mengalir deras dan di sisi kanannya hutan tropis dengan tebing yang terjal.
Memasuki Kecamatan Rongkong, kondisi jalanan sudah tidak beraspal dan kian berkelok. Sejumlah alat berat juga tampak melakukan pengerasan jalan.
Dari pantauan penulis beberapa waktu lalu, pengaspalan jalan sudah sampai pada wilayah perbatasan antara Rongkong dengan Seko. Pembangunan infrastruktur tersebut memang mendapat perhatian pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, khususnya sejak Gubernur Sulsel nonaktif, Prof HM Nurdin Abdullah menjabat.
“Kami sangat senang, khususnya masyarakat di Kecamatan Seko itu sangat senang dengan adanya pembangunan jalan ini. Pak Gubernur-lah (Nurdin Abdullah) satu-satunya yang memberikan akses jalan di sini,” kata Ibu Nurbaeti yang merupakan warga Kota Masamba yang rutin ke wilayah perbatasan Rongkong-Seko membeli hasil pertanian untuk kemudian dijual.
Sebelum jalur terbuka seperti saat ini, kondisi jalanannya berbatu, berlumpur, dan berkubang. Hanya kendaraan roda dua yang telah dimodifikasilah yang bisa melalui jalur tersebut.
Sehingga, masyarakat Seko harus mengeluarkan biaya hingga Rp1 juta sebagai sewa ojek. Butuh waktu dua hari dua malam bagi warga untuk tiba di Masamba, Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara.
Sejak adanya pembangunan jalan, waktu tempuh warga tinggal 5 jam lamanya. Akses jalan juga bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
“Dahulu kita naik ojek karena akses jalan hanya ini. Sekarang sudah agak bagus dibanding tahun-tahun lalu. Bisa tiga hari perjalanan baru sampai di Seko, sekarang satu hari bisa tembus bahkan bisa pulang balik. Kita sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan,” sambung Pak Arsyad, suami Ibu Nurbaeti yang ditemui penulis di perbatasan Rongkong-Seko beberapa waktu lalu.
Pembangunan infrastruktur yang diinisiasi oleh Nurdin Abdullah (NA) sejak awal menjabat juga membuat listrik mulai masuk dan dinikmati warga di Kecamatan Tanah Rongkong hingga Seko. Olehnya, warga semakin produktif, bahkan mobilitas warga untuk menjual hasil perkebunan ke daerah kota semakin meningkat.
Apalagi, daerah tersebut dikenal sebagai penghasil cokelat, kopi, beras, kain tenun, dan tanaman holtikultura lainnya.
Kepala Urusan Umum (Kaur) Desa Rinding Allo Kec Rongkong, Pak Saing merasa sangat bersyukur. Baginya, Nurdin Abdullah sangat berjasa telah membangun jalan di daerah pegunungan.
“Puluhan tahun daerah ini baru bisa merasakan aspal. Dahulu, hanya kerikil mulai dari Sabbang sampai Tanah Rongkong. Kami ucapkan terima kasih kepada beliau (NA) karena telah membangun jalan dari poros Sabbang hingga Rongkong dan menuju Seko,” ucapnya.
Lanjut Pak Saing, sebuah kesyukuran bagi warga karena hasil tani saat ini sudah lancar dijual kepada pembeli, sehingga roda perekonomian terus berputar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan masyarakat banyak yang bercocok tanam. Pembeli sudah masuk ke Rongkong hingga Seko. Dahulu, petani harus berjuang membawa hasil kebun ke Sabbang dengan jarak tempuh berhari-hari. Berapapun harganya, pasti akan kami jual,” kisahnya kepada penulis.
Selain itu, internet juga sudah bisa dinikmati oleh warga, Wireless Fidelity (WiFi) terpasang.
“Sekarang wisatawan juga sudah banyak yang ke sini. Pemikiran masyarakat di sini juga sudah mulai maju karena adanya infrastruktur dan teknologi. Berdagang dan bertani sudah sangat maju dengan bantuan informasi dari internet,” tambah Pak Saing.
Keindahan Kecamatan Rongkong sangat memanjakan mata, berada di puncak perbukitan. Dari desa tersebut, tampak pemandangan barisan pegunungan hutan tropis yang indah.
Mahasiswa di Luwu Utara sering melakukan kunjungan wisata ke destinasi yang ada di perbatasan Rongkong-Seko. Seperti yang dilakukan oleh rombongan Mahasiswa Unanda Palopo ke Buntu Lemo.
Kata salah seorang mahasiswa Unanda Palopo, Muhammad Aksa Afandi, pengaspalan jalan dari Sabbang-Rongkong-Seko merupakan peningkatan besar di daerah terisolir. Masyarakat Lutra sudah bisa menikmati infrastruktur jalan di Tanah Rongkong.
Menurutnya, pembangunan itu tidak terlepas dari peran Nurdin Abdullah. Ia berharap, jalan ke Kecamatan Seko bisa segera dituntaskan.
“Saya sebagai warga Lutra sangat berterima kasih kepada Bapak NA yang telah melakukan pembangunan di Tanah Rongkong ini. Kami berharap, NA tetap sehat dan diberi samangat dalam menjalani proses hukum. Insyaallah ketika kembali dan selesai menjalani proses hukum, mudah-mudahan jalan bisa tuntas sampai di Seko,” harap pria berumur 22 tahun ini.
Kepala UPT Penyelenggaran Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah I Luwu Utara, Makmur mengemukakan, pembangunan ruas jalan Sabbang-Seko diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat. Paling lambat, kata Makmur, tahun depan.
“Mudah-mudahan perhatian pemerintah tetap besar terhadap ruas jalan ini dan bisa berlanjut sampai ke Seko,” sebut Makmur.
Ia optimistis, pembangunan ruas jalan Sabbang-Seko bisa memacu sumber perekonomian baru masyarakat. Apalagi, efeknya sudah mulai terasa. Kehadirannya mulai berdampak di berbagai sektor.
“Jadi harga komoditas juga, karena dulu misalnya barang-barang memerlukan biaya yang tinggi untuk sampai di sini (Seko), ya sekarang cenderung turun semua,” bebernya.(rls/*)