Lintas Terkini

Optimalkan Pendampingan Anak Jalanan, Dosen FKM Unhas Latih Edukator Personal Hygiene

Dosen FKM Unhas Latih Edukator Personal Hygiene

MAKASSAR – Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, Rabu, (15/8/2018) . Kegiatan berupa Pelatihan Edukator Personal Hygiene ini diikuti oleh 10 orang calon edukator yang terdiri atas 2 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pelatihan ini dilaksanakan di Pesantren Pondok Madinah, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9 Makassar.

Kegiatan ini merupakan bagian pengabdian masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya dengan tema edukasi personal hygiene pada keluarga anak jalanan di Kota Makassar. Menurut Dr. Suriah selaku ketua tim dosen pengabdi, kegiatan ini dimaksudkan agar lahir kader-kader edukator personal hygiene yang akan meneruskan informasi tentang personal hygiene kepada masyarakat, khususnya kepada anak jalanan dan keluarganya.

Pelatihan ini dipandu langsung oleh Dr. Suriah sebagai ketua tim dan didampingi anggota tim yaitu Muhammad Rachmat. “Pesertanya berasal dari Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ). Mereka merupakan anak-anak muda yang punya kepedulian terhadap anak jalanan di Kota Makassar. Nah, dengan pelatihan ini kita berharap agar komunitas ini terus melakukan pendampingan anak jalanan dan juga mengedukasinya dalam hal personal hygiene”, kata Dr. Suriah yang juga Ketua Departemen Promosi Kesehatan FKM Unhas di lokasi pelatihan.

Pelatihan menggunakan metode pembelajaran aktif. Materi mencakup 8 aspek personal hygiene dan disajikan dalam bentuk presentasi, diskusi, permainan interaktif dan studi kasus. Dengan metode ini, peserta diharapkan mampu mengaplikasikan personal hygiene dan meneruskannya kepada keluarga anak jalanan sehingga mampu mengenal, menghayati dan mengamalkan cara hidup sehat dan bersih dalam kehidupan sehari-harinya.

Menurut Muhammad Rachmat yang juga dosen di Departeman Promosi Kesehatan FKM Unhas, metode pembelajaran dalam pelatihan kader sangat menentukan tingkat penerimaan materi. “Karena peserta ini nantinya akan dilibatkan dalam observasi dan pemantauan keluarga binaan di lapangan, maka selain pemahaman yang baik tentang materinya, juga tentang metode penyampaiannya sehingga punya daya ungkit pada pengetahuan, sikap dan praktik personal hygiene keluarga anak jalanan”, jelas Muhammad Rachmat. (*)

Exit mobile version