LINTASTERKINI.COM – Luka bakar merupakan salah satu jenis cidera yang sering terjadi di dalam rumah. Penanganan pertama yang tepat akan memengaruhi lama penyembuhan dan bekas luka.
Penyebab luka bakar yang lazim terjadi di rumah antara lain karena terkena api, minyak panas, knalpot, atau cairan kimia.
Menurut dr.Wishnu Pramudito, Sp.B, ada tiga grade luka bakar berdasarkan luas dan kedalaman luka. Grade satu berarti lukanya hanya di permukaan kulit saja. Biasanya menyebabkan kulit kemerahan. Grade dua sudah mengenai setengah bagian kulit.
“Pada luka bakar grade dua ini yang paling sakit karena mengenai tempat saraf sensorik berada. Sementara pada grade tiga dan empat justru tidak terasa sakit karena sensoriknya hilang,” paparnya dalam acara media edukasi yang diadakan oleh Hansaplast di Jakarta (15/9/2016).
Ia menambahkan, penanganan luka bakar disesuaikan dengan grade-nya. Sayangnya, mitos keliru yang menyebutkan luka bakar harus segera didinginkan dan ditutupi dengan odol, mentega, atau cairan berminyak lain, masih diikuti oleh banyak orang.
“Kalau lukanya hanya di permukaan atau grade satu, tidak perlu dikasih apa-apa,” kata anggota Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia ini.
Sementara itu, untuk luka bakar grade dualuka harus dibersihkan dengan air keran yang mengalir sekitar 10-15 menit untuk menghentikan proses pembakaran. Segera lepaskan benda di tubuhnya yang kencang, misalnya cincin, gelang, atau arloji, sebelum lukanya bengkak.
Bila luas luka tidak terlalu besar atau kurang dari satu persen tubuh, tutup luka dengan kasa lembab atau plastik cling wrap sampai terbentuk jaringan baru. Ganti plastik atau kasa jika kotor. Hindari memecahkan luka lepuh.
“Bila lukanya cukup luas dan terbuka, segera bawa ke rumah sakit karena pasien harus dipasangi infus. Ini untuk mencegah dehidrasi karena kulitnya sudah terbakar,” katanya.
Wishnu menambahkan, dalam penanganan luka bakar pemberian odol, mentega, dan sebagainya pada luka bakar, berpotensi menimbulkan infeksi. “Jika menemui kasus seperti ini di rumah sakit dokter terpaksa melakukan operasi dan pembiusan untuk membersihkan luka bakar,” ujarnya.
Penanganan luka bakar memang membutuhkan proses tidak sebentar. “Kuncinya sabar karena penyembuhannya tidak bisa cepat-cepat. Tubuh perlu waktu untuk memunculkan jaringan baru pada luka bakar,” katanya. (*)
(sumber : kompas.com)