MAKASSAR – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Makassar akan menyiapkan skema pemenuhan air bersih di Kawasan Untia, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar. Ini dilakukan menyusul rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengambil alih pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia.
Apalagi Kepala PPN Untia Iswadi Rachman telah mengeluhkan minimnya ketersediaan air bersih di kawasan tersebut. Padahal fasilitas sarana dan prasarana di pelabuhan pelabuhan itu sudah sangat mumpuni.
Direktur Teknik PDAM Makassar, Imran Rosadi Adnan menyebut ada beberapa skema yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kawasan Untia.
Baca Juga :
Diantaranya, menyambungkan jaringan pipa di jalur KIMA ke Untia, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mamminasata, IMTAK di kawasan Moncongloe, dan membangun reservoar sebagai tempat penampungan air.
“Jadi ada banyak alternatif, cuma memang harus menunggu. Kalau SPAM Mamminasata itu kita dapat 600 liter per detik, dan itu bisa kita alihkan ke Untia,” kata Imran, Rabu (15/9/2021).
Produksi air bersih di IPA II Panaikang diakui Imran masih sangat terbatas. Saat ini hanya mencapai 1.300 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lima kecamatan, yakni Ujung Tanah, Panakkukang, Tallo, Tamalanrea, dan Biringkanaya.
“Air di IPA II Panaikang juga itu terbatas, di Salodong saja itu nanti malam baru ada air, itu pun hanya sedikit. Bagaimana dengan Untia yang memang jauh masuk ke dalam,” ujarnya.
Sehingga, kata dia, jangka pendek dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yakni aliran air bersih dari kima bisa diteruskan ke kawasan Untia. Selain itu, membuat penampungan air lalu mendistribusikan hingga ke daerah tersebut.
“Insya allah, kita akan upayakan agar bagaimana di Untia bisa mendapat air bersih karena disana menjadi atensi dari PDAM,” ujarnya. (*)
Komentar