MAKASSAR – Rektor Universitas Muslim Indonesia Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar menyatakan ada otak intelektual dalam bentrokan yang mengakibatkan tewasnya seorang mahasiswa Fakultas Teknik UMI almarhum Muhammad Ibrahim.
“Ada otak intelektual di balik tawuran itu, buktinya persenjataan mereka sudah lengkap,” katanya saat memberikan keterangan pers di Mapolrestabes Makassar, Senin.
Menurutnya, tawuran yang terjadi pada Kamis (20/9) karena adanya faktor intelektual diduga didanai kelompok tertentu. Sumber pemicu adalah masalah persaingan tidak sehat antar jurusan dan tidak resmi.
Berdasarkan laporan, ada 100 mahasiswa yang teridentifikasi terlibat tawuran dan masih dalam proses pengembangan dan penyelidikan pihak kepolisian. Polisi akhirnya menangkap pelaku utama di Jalan Lumba Lumba, Nunukan, Sabtu (13/10) 2012 sekira pukul 12.20 waktu setempat.
Penangkapan Sapada pelaku utama Penikaman Ibrahim bersama tiga saksi lainnya masing-masing Muh Aswan, Nurjihadi dan Akmal Hidayat diketahui masih berstatus mahasiswa Fakultas Teknik.
“Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian dapat menangkap pelaku. Kami masih menunggu hasil penangkapan pelaku lainnya. Jelas kami akan rapat koordinasi apabila lakukan bila terbukti bersalah akan di jatuhi sanksi skorsing dan pemecatan,” tegas Masrurah.
Ia menyebutkan, kasus tawuran antara sesama fakultas teknik ini berbeda dengan kasus lainnya karena sudah mengarah ke perencanaan pembunuhan.
“Kami belum menetapkan sampai seratus tapi 50 orang sudah mengarah, karena masih diproses dan dikembangkan, tetap kita ambil tindakan. Belum pemecatan namun yang terindikasi itu sudah ada. Baru empat orang, semua mahasiswa teknik,” ungkapnya.
Sementara Kapolrestabes Makasar Kompol Erwin Triwanto mengaku pihaknya terus bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap pelaku tawuran yang berujung hilangnya nyawa seseorang.
“Kami terus mengambangkan kasus ini dan terus dilakukan penyelidikan hingga seluruh pelaku tertangkap,” ucapnya.
Saat ini keempat pelaku masih menjalani pemeriksaan intesif di mapolrestabes Makassar guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,.
Sebelumnya, sekelompok mahasiswa teknik terlibat bentrok sesama mahasiswa teknik pada September lalu. Dalam bentrokan terebut salah satu mahasiswa Fakultas Elektro bernama Muhammad Ibrahim tewas ditikam dibagian perut sebelah kiri dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. (ant)
Komentar