Kapendam : “Tidak Ada Penikaman dan BBM Ilegal”

Kapendam : “Tidak Ada Penikaman dan BBM Ilegal”

KENDARI – Kasus dugaan penikaman yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap anggota Polri di Kendari masih dalam proses pengembangan serta penyelidikan lebih lanjut kedua belah pihak. Hal tersebut diungkapkan Kapendam VII/Wirabuana, Kolonel Inf Alamsyah kepada lintasterkini.com, Minggu, (16/10/2016).

“Ya benar ada kejadian itu, bukan penikaman, tapi akibat tarik menarik sangkur. Sehingga salah satu oknum polisi tergores 1 cm,” papar Alamsyah.

Hanya saja, kata dia, kronologis atau latarbelakang penyebab kejadian tersebut masih diselidiki kedua belah pihak. Untuk Koptu koko dimintai keterangannya di Denpom Kendari.

Ditambahkannya, versi yang mengatakan anggota TNI menjadi beking solar illegal itu tidak benar. Menurut Kapendam ini, BBM itu milik Denbekang Kendari yang akan disalurkan ke satuan yang berada di pulau.

Seperti diketahui sebelumnya, lintasterkini.com telah memberitakan kasus dugaan bongkar muat BBM ilegal di pelabuhan Kendari yang ditengarai dibekingi oknum TNI. Seorang anggota polisi Bripka Bahjipa yang sehari-harinya bertugas Bagian Direktorat Reskrimsus Polda Sulawesi Tenggara yang berniat membongkar jaringan BBM ilegal tersebut harus menjadi korban penikaman oknum TNI anggota Bekang, Koptu Koko.

Penikaman Bripka Bahjipa yang dilakukan oknum TNI, Koptu Koko terjadi, Sabtu, (15/10/2016) sekira pukul 16.30 Wita di Pelabuhan Batu Feri Kendari, Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Korban ditikam oleh oknum anggota Bekang TNI AD itu berawal saat korban Bripka Bahjipa mendapat informasi jika di Pelabuhan Batu Feri Kota Kendari ada kegiatan bongkar muat BBM bersubsidi.

Saat itu, oknum TNI, Koptu Koko menghampiri dan menanyakan kepada korban kapasitasnya sehingga berada di lokasi bongkar muat BBM. Ketegangan pun tak dapat dihindari, saat pelaku Koptu Koko menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan ingin mengambil Handpone tapi akhirnya ditolak oleh korban.

Tiba-tiba pelaku Koptu Koko langsung menyerang Korban dengan memukul pipi di bagian rahang sebelah kiri. Namun korban langsung memeluk pelaku dan mengatakan tidak enak dilihat sama masyarakat, lantaran sama-sama anggota.

Meskipun anggota polisi yang menjadi korban ini berusaha menenangkan kemarahan pelaku yang oknum TNI, namun Koptu Koko mengeluarkan sangkur lalu menikam korban. Korban sempat menangkis tikaman pelaku, namun tetap mengenai korban dan menembus di bagian perutnya. Akibatnya korban mengalami luka di bagian tangan sebelah kiri serta menembus perut sedalam 1 cm. (*)