MAKASSAR – Dua bocah, Zulkifli alias Sulpepe (10) siswa kelas I SD Pampang 2 dan Irham (12) siswa kelas IV SD Pampang I akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa setelah terseret arus sungai Pampang, Sabtu (15/12/2012). Kedua korban ditemukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) di dua tempat berbeda.
Menurut informasi yang dihimpun, kedua korban bersama tiga orang rekannya, Ipul (10), Syamsu Alam (12) dan Syahrul (10) berenang di kanal pampang, dekat jembatan yang belum rampung dibangun, Jumat (14/12/2012) sekitar pukul 12.00 Wita. Ketiga temannya lalu naik ke darat untuk shalat Jumat, sedangkan kedua korban masih saja berenang.
Selang beberapa lama, kedua korban tiba-tiba berteriak minta tolong. Namun sayangnya, sebelum ditolong keduanya terlanjur tenggelam. Diduga kedua korban tenggelam akibat terbawa arus kanal yang deras. Keluarga korban yang mengetahui kejadian itu, segera melaporkan ke Polsek Panakkukang.
Polisi yang menerima laporan itu, lalu meminta bantuan ke Basarnas Makassar. Tim Basarnas pun segera terjun ke lokasi dan melakukan pencarian dibantu warga setempat. Basarnas yang melanjutkan pencariannya, Sabtu (15/12/2012) akhirnya menemukan Sulpepe sekitar pukul 08.50 Wita tersangkut di pohon bakau sekitar 1 km dari lokasi awal tenggelamnya. Sementara, Irham ditemukan terapung di pertigaan kanal antara kanal Pampang dan Sungai Tallo, sekitar pukul 12.00 Wita.
Koordinator Lapangan Tim Basarnas, Muslimin mengatakan, pencarian kemarin dimulai pukul 06.30 Wita dengan menelusuri hingga hulu kanal. Alhasil, kedua korban berhasil ditemukan. “Pencarian pagi ini (kemarin) tidak difokuskan di lokasi awal tenggelamnya, tapi tim yang berjumlah sekitar 50 orang mencari hingga ke hulu,” ujarnya.
Setelah ditemukan, kedua jasad korban segera dibawa ke rumah duka masing-masing di Jalan Pampang 2 lorong 5. Rencananya jenazah keduanya akan dikebumikan di pekuburan Islam yang tak jauh dari rumah duka. Keluarga korban hanya bisa pasrah atas musibah yang menimpa keduanya. “Mau diapa pak, namanya musibah,” ujar Mina (42), tante Sulpep sambil meneteskan air mata.
Duka mendalam juga dirasakan Thamrin Samad (72), kakek Irham. “Ini cucu saya satu-satunya, waktu ibunya meninggal saya tidak terlalu sedih, tapi cucu saya yang meninggal, saya sangat sedih. Saya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” ungkap Samad.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi di kanal Pampang. Fadli (8) tewas di saluran kanal Pampang, 16 Juli 2009 lalu. Pada tahun 2010, tepatnya 2 Februari, giliran Aldi (9) yang ditemukan tewas. Ia tenggelam setelah jatuh dari jembatan saat bermain dengan rekannya.(kpc)
Komentar