PINRANG – Nasib 350 guru honorer SMA dan SMK di Pinrang cukup memiriskan. Selain statusnya yang tak jelas karena ditolak oleh Pemprov Sulsel, sampai saat ini mereka juga belum gajian.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang juga tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menunggu kepastian dari Pemprov Sulsel.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang, Andi Rudy Hamid mengakui jika status mereka kini tak jelas. Pihaknya juga sudah melepaskan diri dan tak lagi ingin memikirkan kondisi guru honorer tersebut.
Rudy mengungkapkan, pekan lalu, sudah ada pertemuan dengan Dinas Pendidikan Sulsel terkait masalah honorer itu. Hanya saja, Pemprov Sulsel tetap belum bisa memastikan apakah guru honorer tersebut bisa diakomodir atau tidak.
“Selama ini, gaji mereka juga kita ambil dari dana gratis hasil sharing Pemprov dan Pemkab. Tetapi itu hilang, makanya sharing kami hentikan,” ungkap Rudy belum lama ini.
Hal senada juga ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pinrang, Syarifuddin Side. Dia menuturkan, karena bolanya sudah di tangan Pemprov Sulsel, pihaknya tak ingin ambil pusing lagi soal honorer. (*)
Terpusah, Nasrah, seorang guru honor di salah satu SMK Negeri di Pinrang mengaku masuh menunggu kepastian nasibya.
“Belum gajian, status kami juga tidak jelas,” tutur Nasrah, Selasa (17/1) kepada awak media dengan raut wajah sedih. (Aroelk)