PINRANG — Kesemerawutan yang terjadi di sekitar areal Pasar Sentarl Pinrang dikarenakan Proyek Rehab yang membuat para pedagang berjualan di jalan dipastikan masih akan terus berlanjut di tahun ini.
Pasalnya, proyek rehab Pasar Sentral Pinrang yang anggarannya bersumber dari APBD-P tahun 2024 lalu dan pengerjaannya diperkirakan rampung di penghujung tahun 2024 sehingga bisa kembali dipergunakan seperti biasa ternyata memang terkesan sengaja dibiarkan terbengkalai.
Alasannya, Pemerintah Kabupaten diduga terlalu memaksakan proyek ini meski ujung-ujungnya tidak bisa dirampungkan dengan alasan anggaran tidak cukup sehingga terkesan proyek ini memang dikerjakan ‘Setengah Hati’.
“Yah, pastilah belum bisa dipergunakan seperti biasa karena belum rampung. Lapak-lapaknya belum ada karena anggarannya tidak cukup untuk hal itu. Makanya, pedagang belum bisa masuk kembali berjualan di dalam, masih harus menunggu dirampungkan di tahun ini,” kata Penjabat (Pj) Bupati Pinrang, Ahmadi Akil saat dikonfirmasi Upeks, Senin (17/2/2025).
Ahmadi melemparkan permasalahan kelanjutan rehab pasar ini ke Pemerintah Kabupaten Pinrang. “Untuk merampungkan, urusannya Pak Sekda,” sambil menunjuk Sekda Kabupaten Pinrang, A Calo Kerrang yang kebetulan duduk di depannya.
Untuk diketahui, masa jabatan Pj Bupati Pinrang Ahamdi Akil akan segera berakhir di tanggal 19 Pebruari 2025, mengingat Bupati dan Wakil Bupati Pirnang terpilih hasil Pilkada serentak tahun 2024 akan dilantik pada tanggal 20 Pebruari 2025. Proyek rehab Pasar Sentral Pinrang ini dikerjakan di saat Ahmadi Akil menjabat Pj Bupati Pinrang sejak awal Mei 2024 lalu. Dengan anggaran berkisar kurang lebih Rp 2 Miliar, proyek rehab Pasar Sentral ini dikerjakan CV Putra Lapallu sebagai kontraktor pemenang tender. (*)
Komentar