MAKASSAR – Makin maraknya aksi teror bom molotov semakin membuat resah masyarakat di Makassar. Apalagi, dari sekian aksi teror bom di Makassar, belum ada satu pun yang terungkap oleh aparat Polda Sulsel.
Komisi Nasional Pengawasan Aparatur Negara Republik Indonesia (Komnas Waspan RI) menilai, aparat Polda Sulsel lemah menuntaskan kasus teror molotov itu. “Sudah beberapa gereja yang dibom molotov. Bahkan yanng terakhir, adalah SMA Frater namun belum juga terungkap,” ujar Sekretaris Komnas Waspan RI, Nasution Jarre, Minggu (17/3/2013).
Ditambahkan Nasution, sebaiknya Mabes Polri yang langsung turun tangan menangani kasus bom di Makassar. “Kalau memang Polda Sulsel tidak sanggup, sebaiknya Mabes Polri saja yang turun tangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengaku belum ada pelaku pelempar bom molotov di SMA Frater. “Kita masih lidik pelakunya,” ujar Endi.
Mantan Kapolrestabes Makassar ini mengaku pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus itu. Termasuk mencari tahu motif dibalik peristiwa tersebut.
Sebelumnya diberitakan, pelemparan bom menimpa Sekolah menegah Atas (SMA) Frater, yang berada di Jalan Kumala No 151, Kecamatan Tamalate, Minggu (17/3/13) dini hari. Bom itu jatuh tepat di halaman asrama putri SMA Frater
Belum diketahui siapa pelaku dan motif dibalik aksi yang tidak terpuji tersebut. Peristiwa itu pertama kali diketahui Ismail salah satu pegawai kantor kelurahan Parang Tambung.
Ismail mengaku, saat itu dirinya sedang duduk di depan rumah. Tiba-tiba ia melihat ada api melayang masuk ke pekarangan sekolah. “Tiba-tiba ada masuk api, yang seperti bom molotov sekitar pukul 01.30 Wita,†ujarnya. (uki)