MAKASSAR – Kenaikan tarif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang resmi 1 April 2016 mendatang, menuai banyak pro maupun kontra.
Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto menyarankan, BPJS belum tepat waktunya untuk menaikkan tarif dikarenakan masih banyak pelayanan yang belum prima. Sedangkan, pelayanan akan dianggap baik diukur berdasarkan tingkat kemudahan dan kepuasan masyarakat dalam mengakses (Quick Respon).
“Setau saya yang saya rasakan adalah masih banyak keluhan masyarakat. Naik atau tidak pasti ada perhitungannya,” tuturnya.
Menurut Danny, sebaiknya pelayanan diperbaiki dulu baru tarif dinaikkan. “Kalau misalnya harga dulu naik baru pelayanan, itu model swasta kalau dalam negeri yang notabenenya pelayanan publik nomor satu disini pelayanan dulu yang perlu diperbaiki baru,” tambahnya.
Memberi saran, bukan berarti Walikota Menolak, melainkan prioritas pelayanan sangat perlu bagi kesehatan Masyarakat.
Hal senada juga diterangkan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, BPJS perlu lakukan pertimbangan untuk didiskusikan bersama agar jalan keluar. Perhitungan dari kemampuan masyarakat, perlunya sosialisasi agar bisa menemukan jalan terbaik.
“Saya tidak bilang setuju atau tidak setuju, tapi mari dikaji bersama di Sulsel ada Jamkesda,” katanya. (*)