MAKASSAR — Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muhammad Arafah memprediksi potensi mudik terjadi H-7 Lebaran. Prediksinya sebesar 20 persen atau 1.470.662 orang.
Dia mengungkapkan secara keseluruhan jumlah pemudik Sulsel sebanyak 7.104.650 orang. Sementara, pemudik H+7 Lebaran diprediksi sebesar 4,6 persen atau 326.814 orang.
Persentase daerah tujuan mudik angkutan Lebaran di Sulsel disebutnya masih tergolong rendah dari daerah lainnya. Daerah tujuan mudik tertinggi ialah Jawa Tengah sebesar 37 persen, Jawa Barat 23 persen, dan Jawa Timur 14 persen.
“Kita di Sulsel persentase daerah tujuan mudik 0,5 persen, termasuk rendah dari daerah Jawa,” sebutnya.
Adapun kebijakan transportasi darat dalam pelarangan mudik antara lain larangan pengoperasian transportasi darat yaitu kendaraan umum, kendaraan perseorangan, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.
Hanya saja, ada pengecualian untuk perjalanan dalam kawasan aglomerasi atau wilayah perkotaan, khusus di Maros-Makassar-Gowa-Takalar atau Mamminasata.
“Ini berlaku bagi pekerja, kan banyak orang Gowa, Maros, dan Takalar bekerja di Makassar, itu dibolehkan tapi harus dilengkapi surat tugas,” jalas Arafah.
Selanjutnya, kebijakan transportasi udara. Kata Arafah, larangan pengoperasian sarana transportasi udara berlaku untuk semua pesawat penumpang, kecuali pimpinan tinggi negara dan tamu kenegaraan, angkutan kargo, angkuran perintis, serta seijin direktorat jenderal perhubungan udara.
Sementara kebijakan transportasi laut, dikecualikan bagi kapal penumpang yang melayani pemulangan TNI, PMI, WNIB, ABK WNI yang bekerja di kapal asing, angkutan laut antar pulau, serta angkutan barang logistik.
“Bagi pelanggar akan dikenakan sanksi administratif sesuai ketentuan,” tegas Arafah.(*)