PAREPARE – Kepala Puskesmas Madising Na Mario Kota Parepare, dr Haslinda mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas adanya insiden yang menimpa pasien atas nama Samsu Rijal.
Pasien tersebut meninggal, namun jenazahnya terpaksa diangkut dengan sepeda motor kembali ke rumah duka di Jalan Agussalim Kelurahan Tiro Sompe Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare, pada Selasa (17/5/2106) dini hari kemarin.
[baca juga : Miris!!! Tidak Ada Ambulance, Jenazah Warga Parepare Dibawa Pakai Motor ]
“Sebagai Kepala Puskesmas, saya yang paling bertanggung jawab atas hal tersebut. Pada saat kejadian, ada staf Puskesmas yang menelpon saya, namun karena ketiduran, panggilannya baru saya lihat pada subuh hari. Saya sudah melayat ke rumah duka dan menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya atas insiden tersebut,” aku Haslinda, saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2016) siang via sellulernya.
Ia mengakui, aturan penggunaan mobil Ambulance memang telah ditentukan khusus untuk mengangkut orang sakit. Sementara untuk orang yang telah meninggal harus dibawa menggunakan mobil jenazah.
“Namun aturan itu berlaku fleksibel, untuk hal yang urgent bisa dikesampingkan,” tuturnya.
Dari keterangan staf Puskesmas yang diterimanya, lanjut Haslinda, pihak keluarga memang telah menelpon ke nomor telepon 112, namun layanan Call Center itu berhalangan untuk alasan yang tidak diketahuinya.
“Kita memang ada aturan, mobil 112 tidak boleh menjemput pasien di Puskesmas, dan mungkin itu juga alasan dari Operator 112 menolak karena Puskesmasnya juga punya Ambulance,” ungkap Haslinda.
Haslinda menerangkan, pada saat dibawa ke Puskesmas, pasien sebenarnya sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Namun sesuai prosedur, tetap harus dilayani .
“Pasien datang pada pukul 00.25 Wita, dan dinyatakan meninggal pada jam 01.15 Wita. Menurut petugas jaga, pada saat datang si pasien memang telah meninggal dunia,” terangnya. (*)