MAKASSAR – TK Islam Athirah Racing Centre menggelar kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema aku sayang bumi.
Pada kegiatan proyek kali ini topik yang diangkat mengelola sampah. Dalam upaya membangun kesadaran lingkungan sejak dini, topik pengelolaan sampah diangkat untuk memberikan pemahaman dengan cara yang kreatif dan edukatif kepada anak didik dalam mengelola sampah.
Kegiatan proyek ini dilaksanakan dalam 3 tahapan terhitung mulai tanggal 13-17 Mei 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas dan halaman TK Islam Athirah Racing Centre serta melibatkan anak didik, guru dan juga orang tua di Rumah.
Kepala TK Islam Athirah Racing Centre, Saberiani., S.Pd, menyampaikan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengajak anak didik peduli terhadap lingkungan dan memahami pentingnya pengelolaan sampah yang benar.
“Kami ingin menciptakan generasi yang memiliki kesadaran lingkungan, sehingga dapat menjadi agen perubahan bagi bumi kita. Melalui proyek ini diharapkan anak didik dapat belajar dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Pada Tahap permulaan kegiatan proyek ini anak didik diajak untuk membawa sampah dari rumah seperti sampah plastik, kertas, kulit buah botol dan lain sebagainya. Pada tahap permulaan ini anak didik diperkenalkan mengenai jenis-jenis sampah oleh pendidik dan cara memilah sampah. Mulai dari sampah organik yang terdiri dari bahan yang mudah hancur seperti daun, kulit buah, sisa makanan dan lain sebagainya.
Selanjutnya pengenalan sampah anorganik yang terdiri dari bahan yang sulit hancur seperti sampah plastik serta anak didik juga dikenalkan mengenai sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti baterai, kaca dan lain sebagainya.
Untuk lebih mendalami, anak didik diajak langsung untuk mengklasifikasikan sampah yang mereka bawa dari rumah. Sampah organik berwarna hijau, sampah anorganik berwarna kuning serta sampah B3 di tempat sampah yang berwarna merah.
Pada Tahap Permulaan di hari kedua, anak didik diajak untuk menonton bahaya sampah bagi bumi serta cara untuk menanggulangi agar bumi bebas dari sampah plastik. Video yang ditonton oleh anak didik sangat edukatif, melalui tontonan anak didik dapat menyebutkan cara mengurangi sampah plastik seperti dengan membawa kantongan belanja sendiri, membawa tempat minum atau tumbler, mengurangi makanan dan minuman dari kemasan plastik serta daur ulang sampah.
Pada Tahap pengembangan yaitu di hari ketiga, anak didik diajak untuk mengkampanyekan sayang bumi melalui pembuatan prakarya sederhana. Anak didik terlihat antusias untuk melukis bumi milik mereka lalu membuat bumi tersebut menjadi sebuah topi. Pada hari keempat masih pada tahap pengembangan anak didik diajak untuk terjun langsung di lingkungan sekitar sekolah untuk menjadi penyelamat bumi dengan atribut selayaknya petugas kebersihan.
Anak didik sangat riang ketika memungut sampah yang ditemukan dan menyimpan sampah tersebut di kantongan mereka masing-masing.
Beberapa anak didik berceloteh bahwa memungut sampah itu mengasyikkan seperti menemukan harta karun. Selain itu, di tahap pengembangan anak didik diajak untuk membuat kostum unik dari daur ulang sampah. Pembuatan prakarya kostum unik ini, melibatkan orang tua di rumah dalam pengerjaaannya.
Pada tahap penyimpulan pada hari terakhir. Anak didik diajak untuk membawa kostum yang telah dibuat untuk ditampilkan di depan pendidik dan teman yang lain. Kostum yang ditampilkan sangat unik dan kreatif. Ada yang terbuat dari kresek bekas, kardus, karung bekas serta bungkusan snack makanan. Tema baju bodo dan baju princes mendominasi kostum.
Adapula anak didik yang tampil dengan kostum tokoh dunia fiksi seperti iron man, kapten amerika, dan peterpan. Anak didik terlihat senang mengenakan kostum dari daur ulang sampah yang mereka buat dari rumah bersama orangtua.
Dengan adanya proyek aku sayang bumi ini, memberikan kontribusi yang nyata dalam pelestarian lingkungan dan pembentukan generasi yang peduli terhadap bumi. Semoga dengan kehadiran proyek ini dapat menjadi inspirasi sekolah lain dalam mengambil langkah nyata untuk melindungi planet bumi. (***)