BONE – Kasus tenggelamnya 2 remaja, Yubba (18) dan Ruslan (16) yang terjadi di Sungai Belawae, Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, 15 Februari 2015 lalu telah menemukan titik terang. Jika sebelumnya dua remaja itu dikatakan tenggelam saat berenang di sungai, ternyata keduanya kuat dugaan menjadi korban pembunuhan dengan cara ditenggelamkan.
Hal itu terungkap setelah aparat Polres Bonne melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya dugaan pembunuhan terhadap kedua korban yang merupakan warga Kecamatan Cina, Kabupaten Bone. Kematian korban ini awalnya hanya diduga tenggelam begitu saja, ,namun belakangan aparat kepolisian bisa mengungkapkan jika keduanya menjadi korban pembunuhan dengan cara ditenggelamkan, yang diduga kuat dilakukan oleh tiga orang tersangka masing masing AD,DD dan YN .
Terungkapnya kasus ini hingga Pihak Polres Bone melakukan proses penyelidikan berdasarkan dugaan keluarga korban jika kematian kedua korban tenggelam diduga dibunuh. Untuk membuktikan dugaan itu, Ruslan dari pihak keluarga korban meminta polisi melakukan autopsi terhadap jasad korban tersebut.
Dugaan keluarga korban ternyata benar. Pihak kepolisian yang mengamankan ketiga pelaku langsung melakukan interogasi. Hasilnya, terungkap jika pelaku tersebut memang sengaja membunuh kedua korban dengan cara ditenggelamkan, yang diduga karena motif dendam terhadap ayah korban.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko yang dikonfirmasi tertangkapnya tiga orang pelaku pembunuhan dengan cara menenggelamkan korbannya, membenarkan penangkapan yang dilakukan pihak Polres Bone.
“Kita mengungkap pelaku pembunuhan dengan modus menenggelamkan korbannya, Dalam kasus ini ketiganya mengakui perbuatannya melakukan pembunuhan dengan cara menenggelamkan korbannya,” ujar Hardjoko.
Dikatakan, kasus ini terjadi pada tahun 2015 lalu. Ketika itu korban keluar dari rumahnya mencuci motor di sebuah sungai. Pihak keluarganya pun cemas sebab korban tak kunjung pulang,
“Jadi saat kelurga korban ini cemas sebab korban katanya hanya pergi mencuci motornya, namun tak kunjung pulang, Ayahnya pun lansung mencarinya dan menemukan anaknya di Sungai Balawae sudah tak bernyawa lagi,” terang Hardjoko, Jumat (16/9/2016). (*)