MAKASSAR – Kondisi perekonomian dalam negeri yang dinilai terpuruk, memaksa sekelompok massa mahasiswa mulai berani turun ke jalan-jalan raya menyuarakan aspirasi masyarakat. AksSetelah aksi turun jalan dilakukan mahasiswa di Palembang dan Jakarta, kali ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pun mulai meradang.
Massa mahasiswa ini diwakili oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Mereka turun berdemonstrasi dengan tema ‘Merah Maron Menggugat Rasa Akibat Anjloknya Rupiah’.
Pantauan lintasterkini.com saat aksi parlemen jalanan IMM berlangsung, Senin (17/9/2018), akibat aksi massa mahasiswa tersebut, membuat akses jalan tepat di depan Kantor Kementerian Keuangan, Jalan Urip Sumoharjo sempat macet. Arus lalu- lintas menjadi macet, pasalnya massa mahasiswa menguasai badan jalan dan berorasi secara terbuka.
Koordinator unjuk rasa, Muhammad Ikmal Saleh mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa terhadap keadaan perekonomian domestik yang kian terperosok. Hal itu dapat dinilai terutama terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD).
“Kita melakukan aksi terkait stabilitas ekonomi Nasional yang sempat goyang karena ada depresiasi nilai tukar rupiah,” ungkapnya.
Pengunjuk rasa menyuarakan beberapa poin tuntutan diantaranya mendesak Pemerintah agar menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk-produk lokal untuk bersaing di pasar Nasional.
“Kami juga menekankan kepada Pemerintah untuk mempermudah akses mendapatkan pinjaman, dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah,” kata Muhammad Ikmal Saleh.
Dengan aspirasi merah maron ini, ia berharap agar aksi unjuk rasa yang dilakukan bisa mendorong Pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif guna mengurangi impor.
“Kami meminta Pemerintah mempermudah proses bongkar muat di pelabuhan untuk mendorong ekspor dan mendesak Pemerintah mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal,” tandasnya.
Aksi unjuk rasa juga dilakukan mahasiswa tepat di depan Kampus Unismuh Makassar. Aksi tersebut dilakukan dengan memalang mobil truk di tengah jalan, dan massa mahasiswa naik berorasi.
Akibatnya, kondisi arus lalu-lintas di sepanjang Jalan Sultan Alauddin Makassar menjadi macet total. Selain berorasi, massa mahasiswa pengunjung rasa ini juga membakar ban di tengah jalan. Hal itu dilakukan sebagi lukisan penyampaian aspirasi mereka. (*)