JAKARTA — Pemerintah kerapkali menghimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker dan Menjaga jarak aman minimal 1 Meter. Namun, masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak mengindahkan, bahkan menganggap protokol kesehatan sebagai sesuatu yang sepele terutama dalam penggunaan masker dan berkumpul.
Melihat kenyataan ini, Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 kembali mengingatkan masyarakat Indonesia, terutama bagi para tokoh masyarakat, untuk menjadi panutan dalam menerapkan protokol kesehatan 3M dalam berkegiatan sebagai wujud adaptasi kebiasaan baru di era pandemi COVID-19. Hal itu disampaikan Andre Rahadian selaku Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Senin (16/11/2020).
Ia menyampaikan, agar Indonesia terlindung dan bebas dari COVID-19, diperlukan kolaborasi total dari seluruh lapisan masyarakat untuk bahu-membahu dan saling menegur serta menjaga orang terdekat dalam penerapan protokol kesehatan. Para tokoh masyarakat memegang peran penting dalam mengajak dan menjaga masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari.
“Para tokoh masyarakat ini adalah ujung tombak, kedisiplinan serta kepatuhan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi suatu contoh panutan bagi para pengikutnya,” kata Andre.
Ia berharap, para tokoh masyarakat jangan malah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan protokol kesehatan dan membahayakan masyarakat. Dikatakan lagi, masyarakat tidak boleh lengah, pasalnya virus COVID-19 masih berada di sekeliling kita hingga waktu yang belum dapat ditentukan. (*)