MAKASSAR – Perbankan di Sulawesi Selatan mencatatkan kinerja positif pada tahun 2024 dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit yang terus menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan data hingga September 2024 (year to date), total DPK mencapai Rp133,76 triliun, tumbuh sebesar 4,77% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp163,29 triliun, dengan pertumbuhan 3,60%.
Meski realisasi pertumbuhan hingga September masih tergolong moderat, perbankan di Sulawesi Selatan menargetkan pencapaian yang lebih ambisius untuk akhir tahun 2024.
Berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disusun, target DPK hingga Desember 2024 dipatok sebesar Rp148,28 triliun atau tumbuh 18,55% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan penyaluran kredit ditargetkan mencapai Rp169,12 triliun, mencerminkan pertumbuhan sebesar 9,70%.
Target Sejalan dengan Proyeksi Nasional
Target pertumbuhan yang ditetapkan oleh perbankan di Sulawesi Selatan sejalan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk sektor perbankan nasional tahun 2024.
Dalam outlook OJK, pertumbuhan kredit diperkirakan berada dalam rentang 9% hingga 11%, sementara DPK diproyeksikan tumbuh sebesar 6% hingga 8%.
Kepala Kantor OJK Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman, menyampaikan bahwa realisasi pertumbuhan DPK dan kredit hingga September 2024 menunjukkan adanya tantangan dalam mengoptimalkan penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran kredit.
Namun, ia optimis target RBB dapat tercapai melalui penguatan strategi dan sinergi antara lembaga keuangan dan pelaku usaha. Hal itu disampaikannya pada Journalist Jumat 15 November 2024.
Upaya Perbankan untuk Mencapai Target
Untuk mencapai target akhir tahun, bank-bank yang beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk:
1. Meningkatkan Inklusi Keuangan
Bank terus memperluas akses layanan keuangan, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau, melalui pengembangan jaringan digital banking dan peningkatan layanan cabang.
2. Mendorong Kredit Sektor Produktif
Fokus utama penyaluran kredit diarahkan pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi penggerak utama ekonomi Sulawesi Selatan.
3. Promosi dan Produk Inovatif
Bank menawarkan berbagai produk simpanan yang kompetitif, termasuk suku bunga menarik dan program hadiah, untuk menarik lebih banyak DPK dari masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Meski prospek pertumbuhan cukup menjanjikan, sektor perbankan Sulawesi Selatan juga menghadapi tantangan seperti fluktuasi ekonomi global, inflasi, dan tingkat suku bunga acuan yang memengaruhi minat masyarakat untuk menabung dan meminjam.
“Kerjasama antara pemerintah daerah, regulator, dan lembaga keuangan sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang kondusif. Dengan pertumbuhan yang stabil, perbankan dapat terus memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi Sulawesi Selatan,” ujar Darwisman.(***)
Komentar