MAKASSAR – Setelah kurang lebih dua bulan memimpin Sulawesi Selatan, Prof Fadjry Djufry akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Penjabat Gubernur. Hal ini bertepatan dengan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel terpilih pada 20 Februari 2025 mendatang.
Prof Fadjry Djufry berharap kehadirannya di Sulsel selama masa transisi dapat membantu gubernur terpilih dalam menjalankan program-program prioritas. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), dan swasembada pangan.
Menurutnya, meskipun kondisi keuangan Pemprov Sulsel mengalami efisiensi anggaran, pelaksanaan program-program prioritas harus tetap berjalan. “Yang terpenting adalah Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto harus dijalankan,” tegasnya saat Ngopi Bersama Kepala OPD Lingkup Pemprov Sulsel di Warkop Patala, Jalan Opu Daeng Siradju, Makassar, Selasa, 18 Februari 2025.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah beberapa kali berkomunikasi dengan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulsel terpilih, guna memastikan kelancaran program-program tersebut. Tim transisi yang dibentuk telah bekerja untuk mengakomodasi kebutuhan pemerintahan yang baru.
“Alhamdulillah, tim transisi sudah bekerja, dan apa yang menjadi target serta harapan beliau sudah kami akomodir di LKPD. Meskipun anggaran Pemprov Sulsel maupun kabupaten/kota mengalami efisiensi, kita tetap berusaha menjalankan program utama,” jelasnya.
Selain itu, Prof Fadjry Djufry juga mengapresiasi kerja sama seluruh pihak selama masa transisi pemerintahan. Ia berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus berlanjut guna mendukung visi pembangunan Sulsel ke depan.
“Dengan kebersamaan, kita bisa menghadapi tantangan dan memastikan program yang sudah dirancang berjalan sesuai harapan,” pungkasnya. (*)
Komentar