MAKASSAR – Kopi Malino memiliki khas tersendiri dan berbeda dengan kopi pada umumnya. Kopi Malino selain karena aromanya yang menggugah selera, juga asamnya yang lebih keluar.
Karenanya bagi para penikmat kopi, berburu kopi malino merupakan kenikmatan tersendiri. Apalagi belum banyak kafe dan warkop yang menjadikan Kopi Malino sebagai menu andalan.
Koba Kafe, adalah salah satu kafe yang ada di Makassar yang menjadikan kopi malino sebagai menu andalan. Andi Irfan selaku pengelola Koba mengungkapkan bahwa sebagian besar customernya dari kalangan remaja dan penikmat kopi.
Inilah yang membuat Koba bisa tetap bertahan karena punya ciri khas tersendiri dari segi menu kopi.
“Menu andalannya kopi tapi kita berbeda dengan kafe lain,karena kita menggunakan kopi malino. Nah kopi ini punya kekhasan tersendiri yakni keasamannya lebih keluar dibanding kopi toraja atau masamba,” ujarnya Kamis (18/3/2021).
Hanya saja, lidah orang Makassar belum terbiasa dengan kopi Malino, sehingga belum terlalu banyak menyukainya. Selain mengandalkan menu, agar bisa tetap eksis selama pandemi pihaknya juga mengoptimalkan penjualan secara online.
“Selama ini kita lebih banyak jualan secara online, karena belum bisa juga melakukan acaranya,” tegasnya.
Kopi Batas (KoBa) yang berlokasi di Jalan Syech Yusuf No 9-11 Makassar,sebelum pandemi covid-19, omset per hari dapat diraup mencapai Rp5.000.000 sementara di masa pandemi pendapatannya menurun drastis.
“Sebelum pandemi omset bisa mencapai Rp3 juta sampai Rp5 juta perhari. Di masa pandemi ini sudah jauh menurun. Kadang ada pembeli kadang juga tidak ada sama sekali, karena sudah ada pembatasan jam malam,” ujarnya saat ditemui, Kamis (18/03/2021) malam.
Andi Irfan mengaku, salah satu upaya dalam mempertahankan usahanya yaitu dengan memberi harga promo.
la berharap, pemerintah mampu menyukseskan program Makassar Recovery. Dengan begitu, pemerintah dapat memutus mata rantai Covid– 19 dan mempercepat pemulihan ekonomi. (*)