MAKASSAR — Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama FKG Universitas Airlangga (Unair) sukses menggelar Virtual Internasional Symposium, Sabtu (17/4/2021), kemarin.
Kegiatan ini sudah masuk series ke-8. Mengangkat tema “Advance Imaging in Dentistry”.
Hadir sebagai narasumber yakni Dr. Priyanka Sakhavalkar, BDS., MDS., M.Sc (Doktor Student at University of Liverpool/Alder Hey Childern’s Hospital, Liverpool, United Kingdom) dan Dr. Varun R.Kunte, BDS., MDS (Founder, CEO ARTHROSE Craniofacial Pain & TMJ Centre, Mumbai, India.
Baca Juga :
Kegiatan resmi dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanan, Keuangan dan Infrastruktur, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi atas hadirnya forum diskusi bertaraf internasional atas kerja sama Universitas Hasanuddin dan Universitas Airlangga.
“Topik yang dibahas kali ini sangat menarik bagi mahasiswa kedokteran gigi terlebih untuk FKG yang memiliki perkembangan yang sangat cepat. Kami harapkan diskusi hari ini akan memberikan kontribusi dalam pemberian riset dan penelitian berbasis internasional,” jelas Prof. Sumbangan.
Prof Sumbangan menambahkan FKG Unhas memberikan banyak kontribusi terhadap universitas karena telah memiliki fasilitas Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Beliau berharap para narasumber yang hadir kelak bisa berkunjung ke Unhas jika pandemi berakhir.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh para narasumber. Materi awal disampaikan oleh Dr. Varun R. Kunte, BDS., MDS., yang membahas mengenai “Biometrics In TMD & Disclusion Time Rediction”.
Dalam materinya, Dr. Varun menjelaskan mengenai teknologi biometrik, keterkaitan antara sendi TM, otot pengunyahan, dan gigi dapat diukur secara akurat, memberikan wawasan tentang perpindahan cakram, otot hiperaktif, dan distribusi kekuatan gigitan yang abnormal. Dengan tujuan khusus dari teknologi tersebut adalah menggunakan T-Scan dan BioEMG.
Dilanjutkan oleh pemateri kedua yakni Dr. Priyanka Sakhavalkar, BDS., MDS., M.Sc., membahas tentang “CBCT-Applications in Dentistry”.
Secara umum beliau menjelaskan mengenai CBCT yang telah banyak digunakan dalam perencanaan bedah ortognatik ketika melakukan operasi ortomorfik wajah. Dirinya menambahkan, dengan bantuan perangkat lunak canggih, CBCT memfasilitasi visualisasi jaringan lunak untuk memungkinkan kontrol estetika pasca perawatan.
Kegiatan yang dipandu oleh drg. Fadhlil Ulum A. Rahman, Sp.RKG., selaku moderator diikuti kurang lebih 130 peserta.(*)
Komentar