Logo Lintasterkini

Gubernur Andi Sudirman Komitmen Cegah dan Percepat Penurunan Stunting di Sulsel

Muh Syukri
Muh Syukri

Jumat, 18 April 2025 11:56

Para narasumber saat dialog interaktif pencegahan stunting bersama media di Hotel Grand Town Makassar, Kamis (17/4/2025).
Para narasumber saat dialog interaktif pencegahan stunting bersama media di Hotel Grand Town Makassar, Kamis (17/4/2025).

MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya dalam mencegah dan mempercepat penurunan angka stunting sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025. Langkah ini menjadi fokus utama dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas.

Hal itu disampaikan Kepala Bappelitbangda Sulsel, Setiawan As’ad, dalam dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang digelar di Hotel Grand Town Makassar, Kamis, 17 April 2025. Kegiatan ini turut dihadiri tokoh dari UNICEF, Jenewa Institute, Dinas Kesehatan, serta akademisi dari Universitas Hasanuddin.

Setiawan mengatakan bahwa penanganan stunting akan menjadi prioritas utama Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi. Pemprov Sulsel akan memperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk swasta, untuk memperluas intervensi gizi dan kesehatan bagi masyarakat.

“Sesuai arahan Gubernur, penanganan stunting akan menjadi fokus lima tahun ke depan. Pemerintah akan mengoptimalkan sinergi bersama pihak swasta dalam upaya memperkuat intervensi pencegahan gizi buruk di Sulsel,” ujar Setiawan.

Bappelitbangda juga akan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program dan serapan anggaran OPD melalui aplikasi e-monev dan situs resmi. Evaluasi rutin dilakukan untuk memastikan efektivitas program di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Setiawan menambahkan bahwa pihaknya akan terus memonitor dan memberikan penilaian terhadap kinerja daerah. “Sebagai koordinator Aksi Konvergensi OPD, kami akan memastikan program berjalan baik di semua daerah,” tegasnya.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan penurunan angka stunting di Sulsel, dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen. Hasil ini dicapai berkat intervensi gizi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), seperti PMT lokal, multivitamin, dan tablet tambah darah.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak M. Iskandar, mengingatkan pentingnya pola hidup sehat dan literasi gizi di masyarakat. Ia mencontohkan bahwa stunting tak hanya terjadi pada keluarga miskin, tapi juga karena ketidaktahuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. (*)

 Komentar

 Terbaru

News16 Juli 2025 21:46
Canting Restaurant, Vasaka Hotel Makassar Kini Hadir di Aplikasi Online 
MAKASSAR – Canting Restaurant yang dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner favorit di Makassar, kini menghadirkan layanan pesan antar makan...
News16 Juli 2025 21:45
TRC Perumda Parkir Makassar Tindak Tegas Jukir Nakal di Jalan Nusantara
MAKASSAR — Tim Reaksi Cepat (TRC) Perumda Parkir Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam menertibkan pelayanan parkir di Kota Makassar, Rabu,...
News16 Juli 2025 20:12
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Wilayah OJK Sulampua Tetap Stabil dan Terjaga 
MAKASSAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di wil...
News16 Juli 2025 15:33
Ryo, Dini, dan Azizah Siap Bersaing Jadi Bintang Paling Bersinar di Grand Final Swara Bintang 2025
JAKARTA – Panggung spektakuler Kontes Swara Bintang 2025 akhirnya mencapai puncaknya. Tiga finalis terbaik, yakni Ryo dari Purworejo, Dini dari ...