PANGKEP – Dahlia, ibu dari korban bully, Rizal (12) di Kabupaten Pangkep mengaku anaknya memang sering diganggu saat berjualan jalangkote (pastel) keliling. Namun, tidak pernah separah yang terjadi pada Minggi (7/5/2020) kemarin.
“Memang anakku sering diganggu. Mungki karena keadaannya dia gemuk dan gemas, jadi sering diganggu,” ujar Dahlia yang ditemui di rumahnya, di Kampung Tala, Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, Senin (18/5/2020).
Meski demikian, kata Dahlia, anaknya tidak pernah mengalami tindakan kekerasan selain yang terjadi kemarin. “Kemarin dia (Rizal) bilang mungkin tidak akan lagi berjualan. Saya sempat tanya kenapa, dan dia bilang tidak apa-apa,” ungkapnya.
Ternyata, sambung Dahlia, dirinya tidak menyangka jika sejumlah orang tega melakukan tindakan bully terhadap anaknya. “Saya bahkan tidak tahu kalau ada videonya yang beredar. Yang pertama lihat itu neneknya,” tambahnya lagi.
Saat melihay video anaknya, ibu tiga anak itu mengaku tidak kuasa dan sempat histeris. “Kenapa mereka tega dengan anak saya,” ujar Dahlia sambil meneteskan air mata.
Kasus perundungan atau bully yang dialami Rizal menjadi viral setelah videonya beredar. Rizal dibully saat sedang menjual jalangkote di Kelurahan Bonto-bonto Kecamatan Ma’rang.
Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan delapan orang yang diduga melakukan aksi bully. Semua pelaku ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami sudah menetapkan seorang sebagai tersangka utaman bully. Sementara itu, sejumlah rekannya masih dalam pemeriksaan dan juga sebagai tersangka,” kata AKBP Ibrahim Aji. (*)