MAKASSAR — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 tingkat SD dan SMP mulai disiapkan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menyebut ada beberapa perubahan petunjuk teknis (juknis).
Tahun lalu, pendaftaran jalur zonasi dibuka setelah jalur nonzonasi selesai. Namun, untuk tahun ini prosesnya dibalik. Jalur zonasi didahulukan.
Plt Kadisdik Kota Makassar, Nielma Palamba, Selasa (18/5/2021) menerangkan, memang ada beberapa perubahan pada pelaksanaan PPDB tahun ini. Selain pendaftaran jalur dibalik, kuotanya juga mengalami perubahan.
Di tingkat SD misalnya, untuk jalur zonasi disiapkan kuota sebesar 75 persen dari daya tampung sekolah. Lalu jalur afirmasi sebesar 20 persen. Sisanya jalur perpindahan tugas yakni 5 persen.
Selain itu, calon peserta didik yang berada di daerah perbatasan mendapat jatah 5 persen dari 75 persen kuota jalur zonasi di tingkat SD.
Sedangkan di tingkat SMP, kuota yang disiapkan untuk jalur zonasi sebesar 70 persen. Kemudian 20 persen untuk jalur afirmasi, 5 persen jalur perpindahan tugas, dan 5 persen jalur prestasi.
Calon peserta didik yang berada di daerah perbatasan juga mendapat kuota sebesar 5 persen dari keseluruhan kuota jalur zonasi SMP yakni 70 persen.
“Pendaftaran jalur zonasi akan dimulai 21 Juni sampai 25 Juni. Pengumuman 26 Juni. Pendaftaran ulang 26 sampai 28 Juni. Pendaftaran ulang pemenuhan kuota zonasi 29 sampai 30 Juni,” papar Nielma.
Kemudian, lanjut Nielma, jadwal pendaftaran jalur nonzonasi dijadwalkan dimulai 1-3 Juli., pengumuman 4 Juli, dan pendaftaran ulang 5-7 Juli.
Saat ini, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan. Termasuk sosialisasi petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan PPDB 2021.
“Setelah itu kita akan memberikan bimtek kepada para operator. Karena kita tahu bersama mereka akan menjadi ujung tombak,” ucap Nielma.
Sekreris Dinas Pendidikan Makassar, Amalia Malik menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu siapa pemenang tender yang akan menyiapkan aplikasi PPDB 2021. Aplikasi tersebut yang akan digunakan calon peserta didik untuk mendaftarkan diri.
“Kita berharap jaringan kita sudah lebih bagus dari tahun kemarin. Semoga kita disupport oleh sistem yang kafabel dari tahun sebelumnya,” ujar dia.
Amalia mengaku pihaknya juga sudah menggandeng berbagai instansi terkait agar data calon peserta didik dapat terkoneksi dengan baik. Seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Sosial (Dinsos) Makassar.
“Jadi diharapkan nanti tidak ada lagi kesalahan seperti tahun sebelumnya. Misalnya data dapodik yang tidak terdaftar, titik koordinat, dan sebagainya,” pungkasnya.(*)