PINRANG – Dipicu peristiwa lakalantas yang berbuntut penikaman di malam takbiran, perang kelompok antar Desa di Kecamatan Duampanua Pinrang kembali pecah, Jumat (17/7/2015) siang. Bentrok terjadi sekira pukul 13.00 Wita saat ratusan massa yang membawa senjata tajam dari kedua kubu yang bertikai bertemu tepat di lokasi terjadinya penikaman, di jalan poros Pinrang – Polman.
Aksi saling lempar batu dan mengacungkan senjata tajam sejenis Parang, tombak dan lainnya akhirnya tidak terhindarkan lagi. Tidak lama berselang, puluhan personil Kepolisian dari Polsek Duampanua dan Polres Pinrang yang tiba di lokasi akhirnya mampu meredam aksi bentrok, namun karena massa tetap berkerumun di badan jalan membuat arus transportasi darat di jalan poros trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Selatan dan Barat ini akhirnya mengalami kemacetan total dan sempat ditutup sekitar tiga jam lamanya tanpa bisa dilalui kendaraan satupun.
Dengan dibantu pihak pemerintahan setempat, aparat kepolisian mencoba memediasi dua kelompok yang bertikai agar membubarkan diri. Meski mediasi berjalan cukup alot, massa kedua kubu akhirnya sepakat membubarkan diri sekira pukul 15.30 Wita dan barulah jalan poros trans Sulawesi ini kembali dibuka dan bisa dilalui kendaraan.
Pihak Kepolisian yang coba dikonfirmasi, belum dapat memberikan keterangan resminya terkait peristiwa tersebut.
Sementara itu, Camat Duampanua, Zulkarnain Gaffar yang dikonfirmasi via selulernya, membenarkan adanya kejadian tersebut.
” Bentrok sudah berhasil kita redam dan massa dari kedua kubu sudah membubarkan diri. Saat ini, kami masih melakukan mediasi lanjutan agar bentrok susulan tidak terjadi lagi, apalagi pelaku penikaman juga sudah ditangkap aparat kepolisian sehingga kami harap hal ini bisa merdam emosi serta menenangkan massa dari kubu korban penikaman “, jelasnya. (Aroelk)