PINRANG – Persiapan Kabupaten Pinrang selaku tuan rumah Porda XVI pada September 2018 mendatang terus bergejolak. Setelah mendapatkan penolakan dari sejumlah warga Kecamatan Paleteang yang rumahnya tidak ingin dijadikan pemondokan kontingen Porda daerah lain, Panitia pelaksana yang menjadi panik malah mengambil langkah gegabah.
Panitia pelaksana Porda membebankan masalah pemondokan kontingen daerah lain ke Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) di Pinrang. Sontak saja, hal itu menuai kecaman dan penolakan dari sejumlah pengurus Cabor.
Ketua Cabor Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kabupaten Pinrang, Andi Nasron Hasmar Pais kepada lintasterkini.com, Rabu
(18/7/2018) mengatakan, tindakan panitia porda sangat keterlaluan. Sebagai bukti menolak dan tidak setuju, dirinya dan
sejumlah pengurus Caborlainnya memilih walkout meninggalkan rapat waktu itu.
Baca Juga :
“Harusnya, masalah pemondokan itu menjadi tanggungjawab panitia tetapi mengapa malah dibebankan kepada kami para pengurus cabor. Kalau pun ada rumah yang kami dapatkan, siapa yang mau bertanggungjawab atas biaya kompensasinya,” tegas Andi Nasron.
Andi Nasron yang akrab disapa Andi Calo menuturkan, lazimnya, pengurus cabor kabupaten yang menjadi tuan rumah biasanya hanya mengurus sarana dan prasarana pertandingan. Ia mencontohkan pngurus cabor hanya bertanggungjawab terhadap lokasi
pertandingan, jadwal atau sistem pertandingan dan lainnya.
Terpisah, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pinrang, Johannis Sampebua yang dikonfirmasi masalah ini, membenarkan hal tersebut.
“Benar, hal itu diatur dan sudah sesuai petunjuk dari KONI Provinsi Sulsel,” ucap Johannis Sampebua. (*)
Komentar