MAKASSAR – Menanam Mangrove berarti melangkah dalam lumpur. Namun, bagi Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal lumpur bukan masalah dan penghambat baginya untuk melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Kelurahan Untia, Jumat (18/9/2015).
Meski lumpur hampir mencapai lutut, pria yang akrab disapa Deng Ical ini tetap antusias memimpin warga Untia untuk melakukan penanaman 5.000 bibit pohon mangrove.
Dia mengungkapkan, Mangrove memiliki manfaat dalam mencegah erosi dan abrasi pantai, merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan laut dan darat. Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup disekitarnya.
“Jika mangrove ini tumbuh, yang mendapat mamfaatnya pasti adalah warga sekitar,” ungkap pria murah senyum ini.
Bibit mangrove yang ditanam merupakan hasil swadaya warga dan sejumlah stakeholder seperti Masika Icmi, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan (DKP3), Lurah Untia, Universitas Muslim Indonesia dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Pada kesempatan itu, Deng Ical juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan dermaga mini.
Kepala DKP3, Rahman Bando mengungkapkan, dermaga nelayan yang akan dibangun merupakan bantuan dari IFAD. Dermaga tersebut akan digunakan bagi nelayan sebagai tempat bersandarnya kapal kecil.
“Untuk sementara dermaga yang dibangun memiliki panjang 80 meter, tapi kita tetap berharap tambahan dana agar dermaga ini bisa dibangun dengan panjang yang lebih lagi,” kata Rahman. (azho)