LINTASTERKINI.COM – Amerika Serikat akan mengadakan latihan militer dalam skala besar di Korea Selatan pada 4-10 November. Kini, Inggris Raya menyatakan hendak bergabung dalam latihan militer tersebut.
Mendengar hal ini, Korea Utara lantas semakin naik darah. Korut berkali-kali menyebut tindakan itu sebagai provokasi perang. Dubes Korut untuk Eropa utara, Park Yun-sik pun angkat bicara mengecam keputusan Inggris.
“Situasi di semenanjung Korea sudah sangat dekat dengan perang. Semua itu karena latihan militer tak berujung yang dilakukan pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan bertujuan menyasar kami. Sekarang Inggris mau ikut-ikutan mengirim pesawat tempur Typhoon mereka, ini benar-benar menunjukkan tindakan memusuhi terhadap kami dan secara terbuka menyatakan perang,” sergahnya, seperti dikutip dari Sky News, Selasa (18/10/2016).
Masih dengan geram, Yun-sik menambahkan, “Inggris mengklaim latihan militer tersebut bukan untuk diarahkan kepada kami, tetapi AS dan Korsel secara terbuka menyatakan latihan militer ini dimaksudkan untuk meluncurkan serangan ke fasilitas militer dan struktur komando kami.”
Menurutnya, Negeri Ratu Elizabeth harusnya belajar dari sejarah jika ingin bermain-main api dengan Korut. Kala itu, Inggris terlibat dalam Perang Korea dan menderita kekalahan besar.
“Belajar juga dari kekalahan perang kalian saat mengikuti AS menggempur Irak dan negara lain. Hasilnya tak lain menimpa negara kalian sendiri. Sebut saja krisis pengungsi di Eropa dan terorisme. Inggris selayaknya segera menarik kembali keputusannya itu,” tandasnya.
Komentar Yunsik datang setelah Korut memperingatkan AS dan sekutunya bahwa mereka tidak akan segan-segan menjadi yang pertama meluncurkan senjata nuklir jika provokasi dilanjutkan. Korsel sendiri sudah menempatkan sistem pertahanan rudal tingkat tinggi (THAAD) di lapangan golf milik Lotte Skyhill Seongju Country Club.
Seperti diberitakan sebelumnya, Korsel dan AS berencana melakukan simulasi serangan ke kapal selam Korut pada latihan militer gabungan kali ini. Militer Korsel menjelaskan, tujuan dari latihan gabungan tersebut adalah untuk memperlihatkan kekuatan tekad dari aliansinya yang berpikiran Korut harus mendapatkan ganjaran setimpal atas provokasi rudal balistiknya selama ini. (*)
(Sumber : Okezone)