Ini Kesaksian Muadzin Masjid Terapung Talise Palu Yang Selamat Setelah Digulung Gelombang Tsunami

PALU — Video kesaksian Muadzin Masjid Terapung Talise Kota Palu, Muhammad Rahman yang selamat dari bencana alam gempa bumi dan tsunami beredar luas di Media Sosial (Medsos) Youtube. Dalam video berdurasi 6:16 detik tersebut, Rahman bercerita tentang apa yang dialaminya saat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu serta bagaimana hingga dirinya selamat meski sempat tergulung gelombang tsunami.
Rahman menuturkan, di awal kejadian gempa, dirinya lagi bersiap
mengumandangkan Adzan Magrib.
“Saat itu, saya lagi bersiap mengumandangkan Adzan Magrib. Kalau tidak salah, baru ada sekitar 10 jamaah yang ada di dalam Masjid bersama saya. Tiba-tiba, terjadi guncangan dan para jamaah, termasuk Pak Imam Masjid berlari berhamburan keluar guna menyelamatkan diri. Saya yang berada agak di dalam, tidak sempat lari keluar menyelamatkan diri,” tutur Rahman dalam kesaksiannya di video tersebut.
Rahman mengungkapkan, saat bangunan Masjid roboh dan tenggelam terseret arus laut, dirinya hanya bisa pasrah dan terus berdoa kepada Allah SWT.
“Mulai dari terjadinya gempa hingga tenggelam dan terseret arus laut bersama bangunan Masjid, saya tidak hentinya melafadzkan Ayat Kursi dan kalimat Lailaha Illallah sembari berdoa, kalau memang umur saya sampai disini, jadikan aku mati syahid Ya Allah. Saat air dan lumpur sudah mulai memasuki tenggorokan, saya teringat kedua Almarhum orangtua saya dan kembali berdoa, jika ajal menjemputku hari ini, jangan jauhkan saya dari kuburan orangtua saya,” ucapnya.
Setelah sempat tidak sadarkan diri, lanjut Rahman, dirinya kembali tersadar dan sudah berada di sisi lain pantai yang ombaknya agak tenang.
“Saat kembali tersadar, saya berada di sisi lain pantai dengan ombak yang cukup tenang. Dengan ketinggian air masih sebatas leher, saya kemudian bergerak ke arah bibir pantai dan selanjutnya berlari menyelamatkan diri ke arah kota,” akunya.
Berkaca dari kejadian tersebut, dirinya sangat bersyukur karena Allah SWT masih menolong dan melindunginya.
“Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari bencana alam ini. Allah SWT tidak akan menurunkan adzab kepada suatu kaum atau di wilayah tertentu jika bukan dari ulah kaum itu sendiri. Khusus kepada yang selamat, mari kita semuanya memperbaiki diri dan lebih dekat lagi kepada Allah SWT karena mumpung masih diberi kesempatan. Untuk saudara-saudara kami yang menjadi korban, semoga mereka mati dalam keadaan syahid,” tutupnya. (*)