Logo Lintasterkini

Organda Sulsel Didesak Jalankan Aturan

Muh Syukri
Muh Syukri

Minggu, 18 November 2012 09:21

ilustrasi
ilustrasi

ilustrasi

MAKASSAR – Organisasi Angkutan Jalan Darat (Organda) Sulawesi Selatan didesak untuk menjalankan aturan terkait semakin menjamurnya terminal bayangan dan angkutan pelat hitam yang menjadi penyebab keresahan para supir angkutan umum.

Muhiddin salah seorang koordinator angkutan umum Kota Makassar, Minggu mengaku jika desakan yang dilayangkan kepada Organda Sulsel itu karena dianggap mempunyai peranan penting dalam mengatur ketertiban dan angkutan umum khususnya yang berpelat hitam.

“Kami sudah gerah dengan ulah para oknum angkutan umum yang tidak pernah mau mengikuti aturan yang telah disepakati bersama, makanya kami meminta Organda Sulsel untuk mendesak Dinas Perhubungan Sulsel agar tegas mencabut izin trayek PO yang melanggar. Intinya aturan harus ditegakkan semua pihak,” katanya.

Penegasan dari para supir angkutan umum itu juga diikuti oleh sejumlah pengusaha angkutan yang melakukan pertemuan dengan DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sulsel di aula pertemuan Terminal Regional Daya.

Dalam pertemuan itu, pihak Organda Sulsel diminta untuk mencari solusi agar semua pihak bisa menjalankan perannya masing-masing karena dalam aturan yang telah disepakati itu melibatkan banyak pihak termasuk unsur kepolisian dan pemerintah.

Ia mengatakan, pengusaha angkutan, mulai dari bus hingga petepete sepakat mendesak Organda Sulsel untuk menjalankan fungsinya. Tuntutan bahkan juga datang dari DPC Organda Makassar dan DPC Organda Maros.

Organda Sulsel dianggap kurang tegas berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Sulsel dalam menertibkan angkutan yang menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal induk.

Menanggapi itu, Ketua DPD Organda Sulsel, Opu Sidik, berjanji akan melakukan evaluasi karena terminal bayangan sering muncul jika pengawasan lengah.

“Kami akan perbaiki semuanya. Mulai dari organisasi hingga peran Organda Sulsel karena berdasarkan pengalaman, para supir angkutan selalu mencari celah untuk kembali berulah dan jika pengawasan lengah mereka kembali melanggar aturan,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut terungkap, terminal bayangan masih menjamur. Selain mobil pelat hitam, mobil-mobil dari perusahaan otobus (PO) juga rata-rata masih menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal.

Sementara itu, pimpinan PO Piposs, Basri Zain U, menuturkan, salah satu penyebab kesemrawutan adalah karena ketidaknyamanan terminal induk.

“Makanya, kita juga harus desak pengelola terminal untuk memperbaiki semuanya. Kalau tidak bisa, mundur,” ucapnya.

Basri juga sepakat, sejumlah PO harus mulai mengurai benang kusut dengan kembali ke terminal induk.

Ketua DPC Organda Maros, Andi Ikram P Siga, sepakat untuk melakukan aksi besar jika pihak terkait seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan Sulsel tidak menjalankan fungsinya dengan tegas. (ant)

 Komentar

 Terbaru

Peristiwa21 Juni 2025 08:48
KLM Asia Mulia Tenggelam di Perairan Bantaeng, Tiga Orang ABK Dalam Pencarian
MAKASSAR – KLM Asia Mulia tenggelam pada dini hari Kamis, 19 Juni 2025 sekitar pukul 04.00 wita. Kapal ini berpenumpang 8 orang dan bermuatan 57...
Ekonomi & Bisnis20 Juni 2025 20:16
Bukit Baruga Komitmen Wujudkan Lingkungan Asri melalui Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
MAKASSAR – Bukit Baruga, pengembang properti terkemuka di Makassar, menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan hunian yang sehat, nyama...
Ekonomi & Bisnis20 Juni 2025 18:37
Musim Liburan Sekolah, Vasaka Hotel Makassar Kolaborasi dengan Timezone
MAKASSAR – Menyambut liburan sekolah, Vasaka Hotel Makassar menghadirkan penawaran istimewa bagi keluarga yang ingin menikmati liburan menyenang...
Ekonomi & Bisnis20 Juni 2025 14:48
Ceria Liburan Bersama Keluarga di Aryaduta Makassar
MAKASSAR – Menyambut liburan sekolah, ARYADUTA Makassar yang merupakan hotel berbintang 5 di Makassar, meluncurkan paket kamar yaitu Staycation Tanp...