MAKASSAR – Setelah banyaknya dorongan kepada Ketua Yayasan Bhakti Bumi Persada yang membina STIE Wira Bhakti Makassar, Andi Mustaman untuk maju sebagai calon Wali Kota tahun 2018 mendatang, undangan silaturahmi dari warga terus berdatangan kepada mantan legislator DPRD Sulsel ini.
Tak tanggung-tanggung, Minggu, (18/12/2016), Andi Mustaman harus membelah lautan dalam sehari hanya untuk menghadiri undangan silaturahmi dari warga di tiga pulau. Pulau yang menjadi kunjungan pertamnya, adalah Barrang Lompo, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Barrang Cadddi dan terakhir Kodingareng Keke.
Saat sampai di Pulau Barrang Lompo, Andi Mustaman disambut antusias oleh ratusan warga di dermaga. “Saya tidak menyangka sambutan warga sampai begini. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas keramahan warga Pulau Barrang Lompo,” jelas Aman sapaan akrab Andi Mustaman kepada warga.
Baca Juga :
Aman menyempatkan untuk berdiskusi dengan warga mengenai persoalan sosial ekonomi kemasyarakatan di Pulau Barrang Lompo seperti belum maksimalnya fasilitas Pendidikan maupun kesehatan. “Pengembangan pendidikan dan kesehatan di pulau kadang luput dari perhatian. Ini yang harus dirubah,” jelas Aman.
Warga juga mengeluhkan masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pulau. Aman pun berjanji akan memberikan beasiswa kuliah gratis kepada warga pulau .
“Kedepannya kami akan siapkan biaya kuliah gratis di STIE Wira Bhakti Makassar kepada masyarakat pulau,” tegas Wakil Ketua DPP Panca Marga ini.
Sebelum meninggalkan Pulau Barrang Lompo, Aman kembali menyampaikan apresiasinya kepada warga yang peduli akan pembangunan Kota Makassar. “Semoga silaturahmi ini menjadi awal yang baik untuk pembangunan di Pulau Barrang Lompo,” jelas Aman.
[NEXT]
Kemudian setelah tiba di Pulau Barrang Caddi dan Kodingareng Lompo, Aman kembali mendapatkan sambutan serupa. Beragam permasalahan warga pun disampaikan langsung dihadapan Tokoh Pendidikan Kota Makassar ini.
Pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan nelayan menjadi keluhan utama di dua pulau yang ditempu kurang lebih satu jam dari pusat Kota Makassar ini.
“Permasalahan fasilitas penunjang pendidikan seperti buku dan alat peraga yang sangat kurang di sekolah pulau-pulau kecil. Mereka merasa sekolah yang ada di pulau seperti dianak tirikan. Sebab fasilitas yang kurang,” jelasnya.
Aman menegaskan tak seharunya sekolah di pulau seperti dianak tirikan. Sebab, hak mendapatkan pendidikan yang layak sama untuk semua masyarakat. “Pendidikan adalah modal utama untuk kemajuan daerah,” harap Andi Mustaman.
Sebagai langkah taktis, pihaknya akan meminta kepada mahasiswa STIE Wira Bhakti Makassar untuk turun ke pulau-pulau kecil. Serta sebagai tokoh pendidikan, Andi Mustaman pun menyampaikan akan memberikan bantuan berupa buku kepada sekolah-sekolah yang ada di pulau.
Terkait dengan keluhan Nelayan dimana bantuan pemerintah yang masih kurang merata, Aman menegaskan Kota Makassar seharusnya tidak memfokuskan pembangunan di darat. Namun, di pulau-pulau kecil juga harus diperhatikan.
Apalagi menurutnya, sektor maritim saat ini menjadi poros utama pembangunan Indonesia. Kata dia, dengan mengembalikan kejayaan maritim dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya masyarakat pesisisr atau nelayan yang mayoritas dikenal selama ini masuk kategori miskin.
Padahal, Menurut Andi Mustaman Kota Makassar memiliki potensi maritim yang sangat besar. Dimana luas wilayah yang mencapai 175,79 km2 terdapat garis pantai 52,8 km yang terdiri dari garis pantai daerah pesisir sepanjang 36,1 Km, serta garis pantai pulau-pulau dan gusung sepanjang 16,7 km.
[NEXT]
“Kota Makassar memiliki pulau-pulau kecil yang terletak dalam paparan terumbu karang Kepulauan Spermonde yang berada di Selat Makassar. Makassar memiliki 12 buah pulau kecil, 9 diantaranya berpenghuni,” ujar Andi Mustaman di Makassar, Rabu (2/11/2016).
Kata dia, Kota Makassar memiliki luas laut serta potensi 3 ekosistem utama laut yakni Terumbu Karang, Lamun dan Mangrove yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk lokasi pemanfaatan perikanan maupun wisata. Selain itu, Kota Daeng memiliki pelabuhan besar yang dapat menujung sektor jasa transportasi laut.
“Pengelolahan sumberdaya alam khsusunya yang ada di laut belum terlalu maksimal. Dimana pemerintah saat ini masih fokus pada pembangunan daratan. Harunya sudah melirik sektor maritim,” jelas Aman.
Sementara itu, Daeng Taba, warga Pulau Barrang Caddi mengucapkan terima kasih kepada Andi Mustaman yang melakukan kunjungan dan bertemu langsung dengan warga pulau. Menurutnya, sudah sangat jarang tokoh yang bisa meluangkan waktu untuk bertemu dengan masyarakat kecil. “Saya berterima kasih sama bapak (Andi Mustaman) sudah mau mengunjungi kami,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, HA Mustaman sebagai akademisi dan politisi yang pernah duduk di DPRD Sulsel adalah sosok yang terbuka untuk semua kalangan masyarat. “Baikki itu bapak (Andi Mustaman), murah senyum, selalu perhatikan rakyat kecil seperti kami,” terangnya. (*)
Komentar